Tawaf merupakan salah satu rukun wajib dalam serangkaian ibadah di Tanah Suci, baik itu ibadah umroh maupun haji. Secara sederhana, tawaf merupakan kegiatan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran searah jarum jam yang jemaah lakukan di dalam Masjidil Haram. Tawaf sendiri menjadi penentu keabsahan ibadah, dan karenanya ini tidak bisa Sobat Hana lakukan secara sembarang, terdapat anjuran yang menjadi perhatian.
Berikut macam-macam Tawaf serta hikmahnya yang bisa Sobat petik:
Daftar Isi
ToggleMacam-macam Tawaf
Apa saja macam macam tawaf yang bisa Sobat kerjakan selama menunaikan ibadah di Tanah Suci? Berikut penjelasannya:
-
Tawaf Umroh
Tawaf umroh adalah jenis tawaf yang termasuk dalam rukun ibadah umroh. Agar ibadah ini sah dan diterima, penting untuk memahami syarat umroh beserta rukun dan larangannya yang menjadi pedoman selama pelaksanaan umroh. Dengan mengetahui syarat dan rukun tersebut, Sobat dapat melaksanakan tawaf umroh dengan benar dan sesuai tuntunan.
-
Tawaf Ifadah
Tawaf ifadah atau tawaf ziarah merupakan bagian dari rukun haji yang dilakukan setelah manasik di Mina hingga kembali lagi ke Makkah. Tawaf ifadah disebut juga Tawaf Ziarah karena meninggalkan Mina untuk pergi ke Baitullah.
-
Tawaf Sunnah
Tawaf sunah / tawaf tathawwu’ dilakukan secara sukarela tetapi memiliki keutamaan tertentu jika Sobat lakukan pada waktu-waktu yang baik seperti setelah salat sunah atau di bulan Ramadhan. Tawaf sunah bisa Sobat lakukan kapan saja dan tidak ada batasan waktu tertentu.
-
Tawaf Nazar
Jenis tawaf selanjutnya adalah tawaf nazar. Sesuai dengan namanya, tawaf nazar adalah tawaf untuk memenuhi nazar (janji) yang Sobat pernah ucapkan sebelumnya. Dengan kata lain, tawaf ini hukumnya adalah wajib karena merupakan bentuk pemenuhan janji kepada Allah. Adapun waktu pelaksanaan tawaf nazar bisa kapan saja, jika memang Sobat tidak meniatkan tawaf pada waktu tertentu. Namun, umumnya tawaf nazar dilakukan setelah Sobat menyelesaikan rangkaian ibadah umroh atau haji.
-
Tawaf Istilam
Tawaf istilam merupakan ibadah yang Sobat lakukan semata-mata untuk menebus dosa dan mencari pengampunan Allah karena telah melakukan pelanggaran selama menunaikan ibadah di Tanah Suci. Bentuk pelanggaran ini bisa berupa meninggalkan salah satu rukun ibadah, berbicara dengan sengaja saat tawaf, atau menyentuh yang bukan mahramnya saat melakukan rangkaian ibadah. Hukum tawaf istilam adalah wajib bagi yang melakukan pelanggaran.
-
Tawaf Wada
Wada secara bahasa berarti perpisahan. Dengan kata lain, tawaf wada adalah tawaf yang Sobat lakukan sebagai bentuk perpisahan pada akhir ibadah umroh atau haji, dan sebelum meninggalkan kota Mekah. Saat mengerjakan tawaf wada, Sobat dapat memanjatkan rasa syukur kepada Allah atas kelancaran seluruh rangkaian ibadah, sekaligus membaca doa agar diberi keselamatan selama perjalanan pulang. Sobat bisa memahami lebih jauh melalui artikel pengertian tawaf wada berikut ini.
-
Tawaf Qudum
Meski tawaf qudum hukumnya sunah, tetapi pelaksanaannya sangat dianjurkan ketika Sobat melaksanakan ibadah ke Tanah Suci. Hal ini sebagai bentuk penghormatan kepada Ka’bah dan rasa syukur bisa sampai di Tanah Suci. Maka dari itu, akan lebih baik jika Sobat mendahulukan tawaf qudum sebelum melakukan aktivitas lain di Mekah.
Hikmah Tawaf
Setelah memahami macam-macam tawaf, Sobat juga perlu mengetahui beberapa hikmah yang bisa dipetik dari rangkaian ibadah ini. Sebab, Allah tidak pernah memerintahkan sesuatu yang tidak bijaksana untuk hamba-Nya. Adapun hikmah tawaf bagi umat muslim, seperti:
-
Selalu Mengingat Allah
Hikmah tawaf pertama yang bisa Sobat pelajari adalah tunduk kepada Allah dan memperkuat fokus beribadah. Ini sejalan dengan salah satu tujuan tawaf yakni mengingatkan setiap umat muslim bahwasanya hidup harus berputar bersama aturan dan ketentuan Allah. Utamanya dalam menjalankan kehidupan ini harus berdasarkan cinta kepada keagungan Allah.
-
Taat pada Ketentuan Allah
Seperti pada sebelumnya, bahwa tawaf mengajarkan Sobat untuk selalu taat dan patuh atas ketentuan dari Allah. Hal ini berarti Sobat menunjukkan ketaatan dan meyakini sepenuhnya perintah Allah. Mengelilingi Ka’bah secara terus-menerus adalah simbol dari komitmen Sobat untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Dengan melakukan tawaf, Sobat dapat merasakan kedekatan dan kasih sayang Allah.
-
Menghapus Dosa-dosa
Dalam tawaf, Sobat tidak hanya melaksanakan ibadah secara fisik, tetapi juga dengan penuh kesadaran dan keikhlasan dalam hati. Sobat terlatih mengakui segala dosa dan kesalahan yang telah lalu serta meminta ampunan kepada Allah. Hal ini membantu membentuk karakter Sobat menjadi pribadi yang konsisten melakukan muhasabah dan memperbaiki diri sesuai dengan perintah Allah dalam kehidupan sehari-hari.
-
Melatih Kesabaran dan Keikhlasan
Ketika melakukan tawaf, Sobat berhadapan langsung dengan kerumunan besar, yang memerlukan kesabaran, kedisiplinan, dan pengendalian diri. Dalam hal ini, hikmah tawaf yang bisa Sobat ambil adalah harus belajar tenang dan ikhlas dalam situasi apapun. Ini membantu mengasah sifat-sifat positif seperti kesabaran, kedisiplinan, dan kontrol diri.
-
Memperkuat Rasa Kesatuan Umat Muslim
Dalam tawaf, orang-orang dari berbagai latar belakang etnis, budaya, dan bahasa bersatu dalam ibadah yang sama. Ini menciptakan rasa kesatuan sesama umat Muslim yang bersatu dalam akidah yang sama, yaitu tauhid kepada Allah. Dengan begitu, harapannya persaudaraan umat muslim di hadapan Allah dapat semakin kuat dan kokoh.
-
Meneladani Nabi Ibrahim
Praktik tawaf juga merupakan salah satu kebiasaan yang dilakukan Nabi Ibrahim bersama dengan putranya, Nabi Ismail. Beliau bersama putranya mengambil bagian dalam rekonstruksi Ka’bah. Inilah mengapa jemaah yang telah menyelesaikan tawaf, sebaiknya menuju ke makam Nabi Ibrahim dan melakukan shalat di sana. Para jamaah diajarkan untuk mengikuti jejak para Nabi dalam menegakkan agama Allah.