Ewin | Indra | Rini | Hana |
Daftar Haji
Daftar Umrohdisini
Daftar Umroh terpercaya
Daftar ini Isi
Daftar itu Isi
Daftarsegera Umroh
Badal Haji
Daftar Haji
Badal Haji
Uchi | Ewin | Riny |
Daftar Umroh
Daftar Haji
Badal Haji
pengertian tawaf wada

Pengertian Tawaf Wada, Bacaan Doa dan Hikmah di Dalamnya

 

Tawaf wada merupakan salah satu rangkaian dalam ibadah haji dan umroh yang dilaksanakan oleh jamaah ketika akan meninggalkan Mekkah, dan karenanya tawaf ini juga disebut sebagai tawaf perpisahan. Meskipun pelaksanaan tawaf wada disebut sunnah, namun pengerjaannya sangat dianjurkan karena memiliki banyak hikmah. Berikut penjelasan lengkap mengenai pengertian tawaf wada bacaan doa saat pelaksanaanya.

Pengertian Tawaf Wada

Bagi jamaah haji maupun umroh, tentunya perlu mengetahui pengertian tawaf wada terlebih dahulu sebelum memahami hikmah di dalamnya.

Secara bahasa, kata “tawaf” berarti berputar mengelilingi sesuatu, sedangkan kata “wada” diartikan sebagai perpisahan. Dalam pelaksanaannya tawaf wada sering disebut dengan tawaf ash-shadar (keluar), karena pengerjaannya yang paling terakhir saat melaksanakan ibadah di Tanah Suci. Jadi dapat diartikan bahwa tawaf wada adalah tawaf perpisahan atau amaliah terakhir dengan Baitullah atau Ka’bah.

Baca Juga: Umroh Juni 2025

Tata Cara Tawaf Wada

Setelah mengetahui pengertian tawaf wada, jamaah perlu memperlajari terkait tata cara tawaf wada. Hal ini tentunya perlu dilaksanakan sesuai dengan syariat islam supaya pengerjaannya sah. Simak tata cara pelaksanaan tawaf wada, berikut ini:

  1. Memenuhi Syarat Sah

Sama seperti rangkaian ibadah lainnya, tawaf wada juga memiliki syarat sah yang harus jamaah haji penuhi. Syarat tersebut meliputi:

  • Suci dari hadas besar dan hadas kecil (berwudhu)
  • Menutup aurat dengan baik dan benar sesuai syariat Islam
  • Sedang dalam keadaan ihram (khusus untuk jamaah haji)
  1. Membaca Niat Tawaf Wada

Awali tawaf wada dengan membaca niat sebagai berikut :

اللَّهُمَّ إِنِّي نَوَيْتُ طَوَافَ بَيْتِكَ الْمُعَظَّمِ سَبْعَةَ أَشْوَاطٍ فَاسِرُوا لِي وَتَقَبَّلْهُ مِنِّي بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Latin : “Allaahumma innii nawaitu thawaafa baitikal mu’azhzhami sab’ata asyawaathin fayassirhu lii wa taqabbalhu minnii bismillaahi Allahu Akbaru Allahu Akbaru wa lillaahil hamdu.”

Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya aku berniat tawaf di rumah-Mu yang agung dengan tujuh kali putaran. Maka mudahkanlah untukku dan terimalah tawaf itu dengan menyebut nama Allah. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi Allah segala puji.”

  1. Tawaf Wada dilakukan dengan Tenang dan Khusyuk

Tata cara tawaf wada selanjutnya ialah tenang. Jamaah tidak perlu melakukan dengan berlari-lari, melainkan cukup dengan memandang Ka’bah dan berdoa di depan pintu gerbang Masjidil Haram.

  1. Tidak Dianjurkan untuk Wanita yang sedang Haid

Tawaf wada tidak perlu dilakukan bagi jamaah haji wanita yang sedang haid. Ini merujuk pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA, yang berkata, “Manusia diperintahkan supaya akhir perjumpaan (dengan Baitullah) itu dengan menjalankan tawaf di Baitullah, tetapi perempuan yang sedang haid diberi dispensasi terkait hal ini.” (HR Bukhari dan Muslim).

  1. Perbanyak Doa dan Dzikir

Selama mengerjakan tawaf wada, jamaah dianjurkan untuk memperbanyak doa dan dzikir guna mendekatkan diri kepada Allah sekaligus sebagai bentuk kekaguman atas kekuasaan-Nya.

Bacaan Doa saat Tawaf Wada

Adapun beberapa doa tawaf wada yang bisa Anda amalkan, di antaranya :

  1. Bacaan Doa Memulai Tawaf Wada

بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Latin : “Bismillāhi wallāhu akbar.”

Artinya : “Dengan nama Allah, Allah Maha Besar”

  1. Doa Meminta Perlindungan Saat Tawaf Wada

بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ اللهُ أَكْبَرُ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. اللَّهُمَّ إِيْمَانًا بِكَ وَتَصَدِّيْقًا بِكِتَابِكَ وَوَفَاءاً بِعِبَادِكَ وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

اِنَّ الَّذِيْ فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لَرَاۤدُّكَ اِلٰى مَعَادٍ .اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هٰذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ، اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ

Latin : “Bismillāhi wallāhu akbar. Subhaanallaahi walhamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu allahu akbar. wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi. Wash shalaatu wassalaamu’alaa rasuulillaaahi shallallaahu ‘alaihi wa sallama. Allahumma iimaanan bika wa tashdiqan bikitaabika wa wafaa’an bi’aadhika wattibaa’an li sunnati nabiyyika muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallama.

Innal-lażī faraḍa ‘alaikal-qur’āna larādduka ilā ma‘ād(in). Allâhumma hawwin ‘alainâ safaranâ hâdzâ, wa-thwi ‘annâ bu‘dahu. Allâhumma antash shâḫibu fis safari, wal khalîfatu fil ahli. Allâhumma innî a‘ûdzubika min wa‘tsâ-is safari wa ka-âbatil mandhari wa sû-il munqalabi fil mâli wal ahli”

Artinya : “Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Maha Suci Allah dan segala puji hanya kepada Allah, tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Besar, tiada daya [untuk meraih manfaat] dan tiada kekuatan [untuk menolak bahaya], kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. Salawat dan salam bagi junjungan Rasulullah Saw. Ya Allah, aku datang kemarin karena iman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, memenuhi janji-Mu dan karena mengikuti sunah Nabi-Mu Muhammad Saw.

Sesungguhnya [Allah] yang mewajibkan engkau [Nabi Muhammad untuk menyampaikan dan berpegang teguh pada] Al-Qur’an benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali. Ya Allah kami memohon kebaikan dan ketakwaan dalam perjalanan kami dan keridhaan dalam amalan kami. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini. Dekatkanlah jauhnya jarak perjalanan ini. Ya Allah Engkaulah yang menyertai kami dalam perjalanan ini, dan pengganti yang menjaga keluarga kami. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perjalanan yang sulit lagi melelahkan, dari pemandangan yang menyedihkan, serta dari tempat kembali yang buruk, baik dalam harta maupun keluarga.”

  1. Doa Setelah Tawaf Wada

اللَّهُمَّ، البَيْتُ بَيْتُكَ، وَالعَبْدُ عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، وَابْنُ أَمَتِكَ، حَمَلْتَنِي عَلَى مَا سَخَّرْتَ لِيْ مِنْ خَلْقِكَ، حَتَّى سَيَّرْتَنِي فِي بِلَادِكَ، وَبَلَّغْتَنِي بِنِعْمَتِكَ حَتَّى أَعَنْتَنِي عَلَى قَضَاءِ مَنَاسِكِكَ، فَإِنْ كُنْتَ رَضِيْتَ عَنِّي فَازْدَدْ عَنِّي رِضًى، وَإِلَّا فَمُنَّ الآنَ قَبْلَ أَنْ يَنْأَى عَنْ بَيْتِكَ دَارِي، هَذَا أَوَانُ انْصِرَافِي، إِنْ آذَنْتَ لِي غَيْرَ مُسْتَبْدِلٍ بِكَ وَلَا بِبَيْتِكَ، وَلَا رَاغِبٍ عَنْكَ وَلَا عَنْ بَيْتِكَ

اللَّهُمَّ فَأَصْحِبْنِي العَافِيَةَ فِي بَدَنِي وَالعِصْمَةَ فِي دِيْنِي، وَأَحْسِنْ مُنْقَلَبِي، وَارْزُقْنِي طَاعَتَكَ مَا أَبْقَيْتَنِي وَاجْمَعْ لِي خَيْرَيِ الآخِرَةِ وَالدُّنْيَا، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Latin : “Allāhumma albaytu baytuka, wal ‘abdu abduka, wabnu ‘abdika wabnu amatika, hamaltanī alā mā sakhkharta lī min khalqika hattā sayyartanī fī bilādika wa ballaghtanī bi ni‘matika hattā a‘antanī ‘alā qadhā’i manāsikika, fa in kunta radhīta ‘annī fazdad ‘annī ridha, wa illā fa munnal āna qabla an yan’ā ‘an baytika dārī, hādzā awānu inshirāfī, in ādzanta lī ghayra mustabdilin bika wa lā bi baytika, wa lā rāghibin ‘anka wa lā ‘an baytika.

Allāḥumma fa ashhibnīl ‘āfiyata fī badanī wal ‘ishmata fī dīnī, wa ahsin munqalabī, warzuqnī thā‘ataka mā abqaytanī, wajma‘ lī khayrayil ākhirati wad duniyā, innaka ‘alā kulli syay‘in qadīr”

Artinya : “Ya Allah, Ka’bah ini adalah rumah-Mu, hamba ini adalah hamba-Mu; putra hamba-Mu [Adam] dan putra hamba-Mu (Hawa), Kau membawaku di atas kendaraan yang Kau tundukkan hingga Kau Jalankan aku di berbagai negeri-Mu, Kau sampaikan aku dengan nikmat-Mu sehingga Kau membantuku dalam melaksanakan manasik-Mu. Jika Kau meridhaiku, tambahkan rida-Mu bagiku. Jika tidak, maka karuniakanlah saat ini sebelum aku meninggalkan rumah-Mu menuju rumahku. Ini waktu keberangkatanku–bila Kau mengizinkanku–bukan untuk menggantikan-Mu dan rumah-Mu, bukan karena membenci-Mu atau rumah-Mu.”

Ya Allah, temanilah aku dengan kesehatan jasmani dan perlindungan dalam agamaku, baguskan tempat pulangku, karuniakanlah aku ketaatan pada-Mu selama Kau berikan hidup padaku, kumpulkanlah padaku kebaikan dunia dan kebaikan akhirat, sungguh Aku maha kuasa atas segala sesuatu,”

Baca Juga: Doa Agar Bisa Umroh

Hikmah Pelaksanaan Tawaf Wada

Tawaf wada bukanlah sekedar amaliah perpisahan, tetapi juga momen untuk introspeksi diri yang memiliki banyak hikmah. Adapun hikmah tawaf wada yakni :

  1. Tawaf wada mengingatkan Anda bahwa semua kenikmatan di dunia hanya bersifat sementara. Perpisahan dengan Baitullah melambangkan perpisahan Anda dengan duniawi menuju alam akhirat.
  2. Pengalaman tawaf wada diharapkan dapat menumbuhkan rasa syukur dan meningkatkan ketaatan Anda kepada Allah.
  3. Tawaf wada menjadi momen untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan selama berada di Mekkah.
  4. Sebagai penanda berakhirnya ibadah haji/umroh, tawaf wada diharapkan dapat menjadi motivasi untuk terus mengingat nilai-nilai islam di kehidupan sehari-hari.
  5. Bagi Anda yang mungkin belum bisa menyelesaikan rangkaian ibadah dengan maksimal, tawaf wada menjadi pengingat untuk bisa kembali lagi ke Mekkah dan menyelesaikan ibadah tersebut di masa depan.

Demikian tadi pengertian tawaf wada di Baitullah lengkap dengan tata cara dan bacaan doa yang bisa jamaah haji/umroh amalkan. Semoga dapat menjadi gambaran bagi Anda semua, ya.

apa itu tahallul

Apa itu Tahallul dalam Ibadah Umroh? Ini Tata Cara dan Doanya!

 

Tahallul adalah salah satu rukun dalam rangkaian amalan ibadah umroh yang wajib Anda kerjakan. Dengan kata lain, tahallul menjadi penentu keabsahan ibadah umroh Anda yang tidak dapat diganti apabila ditinggalkan. Buat Anda yang akan menunaikan umroh ke Tanah Suci, perlu Anda pahami terlebih dahulu apa itu tahallul berikut dengan tata cara dan doa yang dipanjatkan agar ibadah yang Anda jalankan sah sesuai syariat islam.

Apa itu Tahallul?

Tahallul dalam ibadah umroh mengacu pada keadaan di mana Anda telah terbebas dari perbuatan yang sebelumnya tidak boleh Anda lakukan ketika masih dalam keadaan berihram. Hal ini sejalan dengan pengertiannya secara bahasa, tahallul atau tahallala yatahallalu tahallulan yang artinya menjadi boleh atau halal. Beberapa aktivitas yang termasuk ke dalam larangan ihram seperti mengenakan pakaian berjahit, menggunakan parfum, hingga melakukan hubungan suami istri. Adapun kegiatan yang merupakan rukun umroh terakhir ini berupa menggunting atau mencukur beberapa helai rambut. Itu artinya dengan Anda melakukan tahallul, maka selesai sudah rangkaian ibadah umroh Anda.

Jenis Tahallul dalam Umroh

Berbeda dengan ibadah haji yang memiliki dua macam tahallul, dalam ibadah umroh, hanya ada satu jenis saja, yaitu tahallul umroh. Jenis tahallul umroh ini hanya boleh Anda lakukan setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah umroh seperti thawaf, sa’i, baru kemudian tahallul. Karena tahallul sendiri merupakan rangkaian terakhir atau disebut sebagai penutup dari proses ibadah.

Hukum Tahallul

Hukum melaksanakan tahallul adalah wajib. Hal ini selaras dengan isi dari surah Al-Fath ayat 27 yang berbunyi :

لَقَدْ صَدَقَ اللّٰهُ رَسُوْلَهُ الرُّءْيَا بِالْحَقِّۚ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ اٰمِنِيْنَۙ مُحَلِّقِيْنَ رُءُوْسَكُمْ وَمُقَصِّرِيْنَۙ لَا تَخَافُوْنَۗ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوْا فَجَعَلَ مِنْ دُوْنِ ذٰلِكَ فَتْحًا قَرِيْبًا

Latin : “Laqad shadaqallâhu rasûlahur-ru’yâ bil-ḫaqq, latadkhulunnal-masjidal-ḫarâma in syâ’allâhu âminîna muḫalliqîna ru’ûsakum wa muqashshirîna lâ takhâfûn, fa ‘alima mâ lam ta‘lamû fa ja‘ala min dûni dzâlika fat-ḫang qarîbâ”

Artinya : “Sungguh, Allah benar-benar akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenar-benarnya, (yaitu) bahwa kamu pasti akan memasuki Masjidilharam, jika Allah menghendaki, dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala, dan memendekkannya, sedang kamu tidak merasa takut. Allah mengetahui apa yang tidak kamu ketahui dan sebelum itu Dia telah memberikan kemenangan yang dekat”

Tata Cara Tahallul

Bagi Anda jemaah umroh, penting untuk mengetahui tata cara pelaksanaan tahallul sebelum melakukannya. Tata cara pelaksanaan yang harus Anda tahu saat menunaikannya adalah :

  1. Tata cara melakukan yang pertama adalah menyelesaikan seluruh rangkaian wajib umroh terlebih dahulu. Jika belum, maka Anda tidak diperbolehkan untuk melaksanakan Tahallul.
  2. Tahallul dimulai dengan mencukur atau menggunting beberapa helai rambut. Namun ada sedikit perbedaan antara tata cara menggunting rambut antara wanita dan pria. Berikut penjelasannya :
  • Untuk jemaah pria, dianjurkan baginya mencukur habis semua rambut.
  • Sementara bagi jemaah wanita, tidak dianjurkan mencukur habis rambut. Akan tetapi cukup memotong rambutnya hingga sepanjang ujung jari saja.
  1. Untuk jemaah umroh pria yang memang dari awal tidak mempunyai rambut atau sudah gundul maka tidak perlu melakukan tahallul, artinya syariat memotong rambut yang merupakan salah satu rukun haji dan umrah maka di sini tidak berlaku.

Doa Tahallul

Saat akan menggunting atau mencukur rambut, Anda/para jemaah umroh hendaknya membaca doa tahalll sebagai berikut :

اللَّهُمَّ أَثْبِتْ لي بِكُلِّ شَعْرَةٍ حَسَنَةً، وَامْحُ عَنِّي بِهَا سَيِّئَةً

Latin : “Allahumma atsbit lii bikulli sya’ratin hasanatan, wamhu ‘annii bihaa sayyi-atan”

Artinya: “Ya Allah, tetapkan bagiku dengan setiap helai rambut yang aku cukur satu kebaikan, hapuslah dosa dariku. Dan karenanya, angkatlah untukku satu derajat di sisi-Mu.”

Nah, itulah tadi informasi tentang apa itu tahallul, tata cara, hukum serta doa-doa yang penting dan tidak boleh Anda tinggalkan. Semoga informasi ini bermanfaat dan ibadah umroh Anda dapat berjalan lancar.

Baca Juga: Doa Pulang Umroh Lengkap Dengan Arti, Agar Lebih Berkah

macam-macam tawaf

Cek 7 Macam Tawaf dan Hikmahnya yang Harus Anda Tahu!

 

Tawaf merupakan salah satu rukun wajib dalam serangkaian ibadah di Tanah Suci, baik itu ibadah umroh maupun haji. Secara sederhana, tawaf merupakan kegiatan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran searah jarum jam yang jemaah lakukan di dalam Masjidil Haram. Tawaf sendiri menjadi penentu keabsahan ibadah, dan karenanya ini tidak bisa Anda lakukan secara sembarang, terdapat anjuran yang menjadi perhatian. Supaya pelaksanaan tawaf benar, sebagai umat muslim haruslah Anda ketahui dan pahami macam-macam tawaf sebelum mengerjakannya.

Macam-macam Tawaf

Apa saja macam macam tawaf yang bisa Anda kerjakan selama menunaikan ibadah di Tanah Suci? Berikut penjelasannya :

  1. Tawaf Umroh

Tawaf umroh adalah jenis tawaf yang termasuk dalam rukun ibadah umroh.

  1. Tawaf Ifadah

Tawaf ifadah atau tawaf ziarah merupakan bagian dari rukun haji yang dilakukan setelah manasik di Mina hingga kembali lagi ke Makkah. Tawaf ifadah disebut juga Tawaf Ziarah karena meninggalkan Mina untuk pergi ke Baitullah. 

  1. Tawaf Sunnah

Tawaf sunah / tawaf tathawwu’ dilakukan secara sukarela tetapi memiliki keutamaan tertentu jika Anda lakukan pada waktu-waktu yang baik seperti setelah salat sunah atau di bulan Ramadhan. Tawaf sunah bisa Anda lakukan kapan saja dan tidak ada batasan waktu tertentu.

  1. Tawaf Nazar

Jenis tawaf selanjutnya adalah tawaf nazar. Sesuai dengan namanya, tawaf nazar adalah tawaf untuk memenuhi nazar (janji) yang Anda pernah ucapkan sebelumnya. Dengan kata lain, tawaf ini hukumnya adalah wajib karena merupakan bentuk pemenuhan janji kepada Allah. Adapun waktu pelaksanaan tawaf nazar bisa kapan saja, jika memang Anda tidak meniatkan tawaf pada waktu tertentu. Namun, umumnya tawaf nazar dilakukan setelah Anda menyelesaikan rangkaian ibadah umroh atau haji.

  1. Tawaf Istilam

Tawaf istilam merupakan ibadah yang Anda lakukan semata-mata untuk menebus dosa dan mencari pengampunan Allah karena telah melakukan pelanggaran selama menunaikan ibadah di Tanah Suci. Bentuk pelanggaran ini bisa berupa meninggalkan salah satu rukun ibadah, berbicara dengan sengaja saat tawaf, atau menyentuh yang bukan mahramnya saat melakukan rangkaian ibadah. Hukum tawaf istilam adalah wajib bagi yang melakukan pelanggaran. .

  1. Tawaf Wada

Wada secara bahasa berarti perpisahan. Dengan kata lain, tawaf wada adalah tawaf yang Anda lakukan sebagai bentuk perpisahan pada akhir ibadah umroh atau haji, dan sebelum meninggalkan kota Mekah. Saat mengerjakan tawaf wada, Anda dapat memanjatkan rasa syukur kepada Allah atas kelancaran seluruh rangkaian ibadah, sekaligus membaca doa agar diberi keselamatan selama perjalanan pulang.

  1. Tawaf Qudum

Meski tawaf qudum hukumnya sunah, tetapi pelaksanaannya sangat dianjurkan ketika Anda melaksanakan ibadah ke Tanah Suci. Hal ini sebagai bentuk penghormatan kepada Ka’bah dan rasa syukur bisa sampai di Tanah Suci. Maka dari itu, akan lebih baik jika Anda mendahulukan tawaf qudum sebelum melakukan aktivitas lain di Mekah.

Baca Juga: Doa Pulang Umroh Lengkap Dengan Arti, Agar Lebih Berkah

Hikmah Tawaf

Setelah memahami macam-macam tawaf, Anda juga perlu mengetahui beberapa hikmah yang bisa dipetik dari rangkaian ibadah ini. Sebab, Allah tidak pernah memerintahkan sesuatu yang tidak bijaksana untuk hamba-Nya. Adapun hikmah tawaf bagi umat muslim, seperti :

  1. Selalu Mengingat Allah

Hikmah tawaf pertama yang bisa Anda pelajari adalah tunduk kepada Allah dan memperkuat fokus beribadah. Ini sejalan dengan salah satu tujuan tawaf yakni mengingatkan setiap umat muslim bahwasanya hidup harus berputar bersama aturan dan ketentuan Allah. Utamanya dalam menjalankan kehidupan ini harus berdasarkan cinta kepada keagungan Allah.

  1. Taat pada Ketentuan Allah

Seperti pada sebelumnya, bahwa tawaf mengajarkan Anda untuk selalu taat dan patuh atas ketentuan dari Allah. Hal ini berarti Anda menunjukkan ketaatan dan meyakini sepenuhnya perintah Allah. Mengelilingi Ka’bah secara terus-menerus adalah simbol dari komitmen Anda untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Dengan melakukan tawaf, Anda dapat merasakan kedekatan dan kasih sayang Allah.

  1. Menghapus Dosa-dosa

Dalam tawaf, Anda tidak hanya melaksanakan ibadah secara fisik, tetapi juga dengan penuh kesadaran dan keikhlasan dalam hati. Anda terlatih mengakui segala dosa dan kesalahan yang telah lalu serta meminta ampunan kepada Allah. Hal ini membantu membentuk karakter Anda menjadi pribadi yang konsisten melakukan muhasabah dan memperbaiki diri sesuai dengan perintah Allah dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Melatih Kesabaran dan Keikhlasan

Ketika melakukan tawaf, Anda berhadapan  langsung dengan kerumunan besar, yang memerlukan kesabaran, kedisiplinan, dan pengendalian diri. Dalam hal ini, hikmah tawaf yang bisa Anda ambil adalah harus belajar tenang dan ikhlas dalam situasi apapun. Ini membantu mengasah sifat-sifat positif seperti kesabaran, kedisiplinan, dan kontrol diri.

  1. Memperkuat Rasa Kesatuan Umat Muslim

Dalam tawaf, orang-orang dari berbagai latar belakang etnis, budaya, dan bahasa bersatu dalam ibadah yang sama. Ini menciptakan rasa kesatuan sesama umat Muslim yang bersatu dalam akidah yang sama, yaitu tauhid kepada Allah. Dengan begitu, harapannya persaudaraan umat muslim di hadapan Allah dapat semakin kuat dan kokoh.

  1. Meneladani Nabi Ibrahim

Praktif tawaf juga merupakan salah satu kebiasaan yang dilakukan Nabi Ibrahim bersama dengan putranya, Nabi Ismail. Beliau bersama putranya mengambil bagian dalam rekonstruksi Ka’bah. Inilah mengapa jemaah yang telah menyelesaikan tawaf, sebaiknya menuju ke makam Nabi Ibrahim dan melakukan shalat di sana. Para jamaah diajarkan untuk mengikuti jejak para Nabi dalam menegakkan agama Allah.

Itulah macam-macam tawaf yang diwajibkan dan yang disunnahkan beserta hikmahnya yang bisa Anda ambil. Semoga informasi dapat membantu Anda sehingga nantinya Anda tidak salah dalam melaksanakan tawaf di kota suci Mekah.

syarat wajib umroh

Syarat Wajib Umroh Lengkap dengan Rukun dan Larangannya

 

Ada beberapa syarat wajib umroh yang harus dipatuhi seluruh jamaah ketika melaksanakan ibadah di Tanah Suci. Selain syarat wajib, Anda sebagai umat muslim juga perlu mengetahui rukun hingga larangan yang harus Anda jauhi saat melakukan ibadah umroh. Beberapa aturan ini tidak boleh Anda anggap remeh, pasalnya ini menjadi penentu sah atau batalnya umroh yang Anda jalankan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami secara mendalam mengenai syarat wajib umroh beserta rukun dan larangannya, agar ibadah yang Anda jalankan membawa keberkahan.

Syarat Wajib Umroh

Syarat wajib umroh adalah penentu keabsahan ibadah umroh Anda. Berikut beberapa syarat wajib umroh beserta penjelasannya :

  1. Islam

Syarat wajib umroh yang pertama sekaligus yang mutlak adalah beragama islam. Tidak mempunyai kewajiban dan kelayakan bagi seseorang yang bukan beragama islam untuk menunaikan ibadah umroh karena sudah jelas tidak memenuhi syarat.

  1. Baligh

Syarat wajib umroh selanjutnya ialah baligh yang berarti dewasa dan mencapai usia yang wajib untuk melaksanakan umroh. Masa baligh ini juga berarti seorang muslim sudah bisa membedakan mana yang baik atau benar. Anak-anak tetap boleh untuk menunaikan ibadah umroh meski belum mencapai usia baligh, namun terhitung sebagai amal tathawwu’ atau sunnah.

  1. Berakal

Bagi Anda yang ingin melaksanakan ibadah umroh haruslah berakal, maksudnya sehat secara jasmani dan rohani. Bukan ibadah umroh jika kegiatan ini dilakukan oleh umat muslim yang sedang dalam dalam kondisi hilang ingatan, gila, tidak waras, sekalipun tergolong orang yang mampu.

  1. Merdeka

Merdeka menjadi syarat wajib umroh lainnya yang harus terpenuhi jika ingin berangkat ke Tanah Suci. Artinya, Anda harus memiliki kemampuan memutuskan sendiri untuk menjalankan ibadah umroh dan bukan karena keadaan terpaksa. Syarat wajib umroh juga ini didasarkan pada hadist Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW bersabda yang artinya :

“Seorang budak tidak memiliki kewajiban haji dan umroh” (HR. Abu Daud).

Apabila seseorang masih dalam keadaan belum merdeka atau terikat perbudakan, maka tidak wajib untuk melakukan ibadah umroh.

  1. Mampu

Maksud dari syarat wajib umroh ini adalah Anda yang ingin berangkat ke Tanah Suci harus memiliki kemampuan secara fisik, mental, maupun finansial untuk melaksanakannya. Pasalnya, ibadah umroh membutuhkan ketahanan fisik dan mental yang kuat, serta anggaran perjalanan yang juga terbilang tidak sedikit. Hal ini penting untuk Anda pastikan agar ibadah umroh yang Anda laksanakan tidak memberatkan diri sendiri atau orang lain nantinya.

Rukun Umroh

Selain memenuhi syarat wajib umroh, wajib juga bagi Anda untuk melakukan rukun umroh supaya ibadah Anda di Tanah Suci memenuhi syariat islam. Rukun umroh merupakan hal-hal berupa amalan yang mesti Anda kerjakan saat menjalankan ibadah umroh. Berikut adalah 5 rukun umroh beserta urutannya :

  1. Ihram

Rukun pertama dalam ibadah umroh adalah Ihram. Secara umum, ihram artinya niat memasuki rangkaian ibadah umroh. Mulai dengan membaca niat umroh kemudian mengenakan pakaian ihram sebagai penutup aurat serta menjaga kebersihan.

Aturan penggunaan pakaian ihram berbeda antara pria dan perempuan, yakni :

  • Pria : Untuk jamaah pria memakai dua lembar kain ihram berwarna putih tanpa jahitan dengan cara mengikat di bagian bawah dan diselempangkan ke badan.
  • Wanita : Sementara untuk jamaah wanita dapat menggunakan pakaian muslim longgar berwarna putih yang harus menutupi seluruh bagian tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
  1. Tawaf

Setelah berihram, Anda akan melakukan tawaf, yaitu berjalan mengelilingi Ka’bah tujuh kali, dengan memposisikan Ka’bah di samping kiri dan dimulai dari Hajar Aswad. Pelaksanaan tawaf harus dimulai dari Hajar Aswad, bila tidak maka tawafnya tak terhitung. Ada beberapa tata cara tawaf yang perlu Anda perhatikan, yaitu:

  • Berniat di depan Hajar Aswad

Anda yang hendak melakukan tawaf dapat memulainya dengan berniat dalam hati sambil menghadap Hajar Aswad dan mengucap “Bismillahi Allahu Akbar”.

  • Mengelilingi Ka’bah dengan melawan arah jarum jam

Setelah itu, Anda akan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali berlawanan arah jarum jam. Disunnahkan untuk Anda berlari-lari kecil pada tiga putaran pertama, kemudian berjalan biasa pada empat putaran yang tersisa. Jika tidak memungkinan untuk Anda berlari kecil, maka Anda dapat melakukan tawaf semampunya.

  • Membaca Doa

Hendaknya saat melakukan tawaf, Anda dapat berzikir seraya membaca doa kepada Allah, yang berbunyi :

سْمِ اللهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، اَللَّهُمَّ إِيْمَاناً بِكَ وَتَصْدِيقاً بِكِتَابِكَ وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ وَاتِّبَاعاً لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Bismillaahi wallahu akbar, allaahumma iimaanan bika wa tash- diiqan bikitaabika wa wafaa-an bi’ahdika wat tibaa’an lisunnati nabi- yyika shal lallaahu ‘alaihi wasallam”

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, dan Allah Maha Besar, ya Allah (tawaf ini) karena iman kepada-Mu, pembenaran kepada kitab-Mu, penunaian terhadap janji-janji-Mu dan mengikuti Nabi-Mu SAW.” (HR Al-Baihaqi)

  • Menutup Tawaf Menuju Maqam Ibrahim

Selesai pada putaran ketujuh, Anda boleh berdoa untuk apa pun yang Anda inginkan. Kemudian mengakhiri tawaf dengan menuju ke Maqam Ibrahim, dan melakukan shalat dua rakaat. Rakaat pertama membaca surah al-Kafirun (setelah membaca surah al-Fatihah), dan rakaat kedua membaca surah al-Ikhlas (setelah membaca surah al-Fatihah).

Baca Juga: Perlengkapan Umroh Yang Wajib Anda Siapkan, Jangan Sampai Tertinggal!

  1. Sa’i

Rukun ketiga umrah yaitu Sa’i. Ini berupa perjalanan bolak-balik sebanyak tujuh kali antara dua bukit suci di Makkah, yaitu Safa dan Marwah. Adapun syarat sa’i adalah memulainya dari bukit Shafa dan mengakhirinya di bukit Marwah. Perjalanan dari Shafa ke Marwah terhitung satu kali putaran, kemudian berjalan lagi sebaliknya yang terhitung putaran selanjutnya. Pada putaran ketujuh, Sa’i diakhiri di Marwah tanpa kembali ke Safa. Sa’i dapat diwakilkan oleh orang lain yang mampu jika Anda tidak bisa melakukannya sendiri.

  1. Tahallul atau Mencukur Rambut

Tahallul adalah salah satu rukun umroh yakni mencukur rambut yang wajib Anda lakukan setelah Anda menyelesaikan rangkaian ibadah tawaf dan sa’i. Biasanya jamaah pria akan lebih baik untuk menggunduli rambutnya, sementara bagi perempuan adalah mencukur sedikit atau memendekkannya. Makruh bagi wanita untuk menggunduli rambut.

  1. Tertib

Rukun umroh yang terakhir adalah tertib, maksudnya Anda harus melakukan semua rukun-rukun umroh tersebut dengan tertib dan sesuai urutannya. Dengan begitu, rangkaian ibadah umroh Anda dapat dinyatakan sah dan sempurna.

Larangan Saat Umroh

Selama umroh, Anda juga harus menjaga kesucian diri dengan menghindari berbagai larangan dalam keadaan berihram. Jadi, sejak Anda melakukan rukun umroh pertama yakni membaca niat ihram di miqot, Anda sudah tidak boleh lagi melakukan beberapa hal yang tidak dianjurkan. Berikut adalah beberapa larangan saat umroh yang wajib Anda patuhi :

  1. Berkata-kata kotor, dusta, dan bertengkar
  2. Membunuh binatang buruan
  3. Memotong kuku
  4. Memakai wangi-wangian
  5. Menutup kepala bagi pria
  6. Memakai baju atau pakaian yang dijahit sesuai dengan bentuk tubuh
  7. Melakukan perbuatan yang dapat mengganggu kekhusyu’an ibadah orang lain.
  8. Berhubungan suami istri

Itulah penjelasan tentang syarat wajib umroh, rukun, hingga larangan saat umroh yang harus Anda hindari. Semoga informasi ini bermanfaat dan membawa keberkahan yang maksimal untuk ibadah umroh Anda.

tata cara umroh pria

7 Tata Cara Umroh Pria Sesuai Syariat, Lengkap dengan Doa-Doa

 

Tata cara umroh pria sesuai sunnah penting untuk Anda pahami jika ingin menunaikan ibadah ke Tanah Suci. Umroh memiliki sejumlah perbedaan antara tata cara pria dan wanita yang perlu umat muslim jalankan agar pengerjaannya tidak asal-asalan dan bernilai sah bagi Allah. Oleh karena itu, bagi calon jamaah pria perlu mengetahui tata cara yang sebaiknya dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan.

Tata Cara Umroh Pria

Terdapat tata cara umroh pria yang wajib Anda penuhi agar ibadah yang Anda tunaikan bernilai sah sesuai dengan syariat islam. Berikut tata cara umroh untuk pria secara umum, antara lain :

  1. Mandi Junub Sebelum Menuju Miqat

Tata cara umroh pria pertama yang harus Anda lakukan adalah mempersiapkan diri dengan mandi junub atau mandi wajib sebelum berangkat menuju Miqat. Miqat merupakan tempat mulainya ihram atau berniat umroh. Ada beberapa sunnah yang bisa Anda kerjakan dalam tata cara umroh pria saat hendak berihram seperti, memakai wangi-wangian, memotong kuku, serta merapikan jenggot.

Jamaah pria sebaiknya membaca niat ihram dari tempat Miqat dengan mengucapkan kalimat talbiyah yang berbunyi :

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ

“Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal-hamda wan-ni’mata laka wal-mulk, la syarika lak”

Artinya: “Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya pujian dan nikmat adalah milik-Mu, begitu pula kerajaan (juga milik-Mu).”

  1. Mengenakan Pakaian Ihram

Usai membersihkan diri, tata cara umroh pria berikutnya adalah mengenakan pakaian ihram. Untuk pria, pakaian ihram ini berupa dua helai kain putih, sedangkan satu lainnya dapat menjadi sarung. Kain ihram sebaiknya terbuat dari bahan katun yang putih dan tidak berjahit.

  1. Membaca Niat Ihram

Setibanya di Miqat, ucapkan niat ihram dalam hati. Jamaah pria membaca niat ihram dari tempat Miqat dengan mengucapkan kalimat talbiyah yang berbunyi :

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ

“Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal-hamda wan-ni’mata laka wal-mulk, la syarika lak”

Artinya: “Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya pujian dan nikmat adalah milik-Mu, begitu pula kerajaan (juga milik-Mu).”

Jamaah pria dapat membaca kalimat talbiah saat hendak memulai Tawaf hingga melihat Ka’bah sambil mengeraskan suara.

  1. Melakukan Tawaf 7 Kali

Tata cara umroh pria yang perlu Anda lakukan selanjutnya adalah tawaf. Tawaf merupakan kegiatan mengelilingi Ka’Bah sebanyak 7 kali putaran yang dimulai di Hajar Aswad dan diakhiri di tempat itu juga. Jamaah pria sebaiknya berlari-lari kecil di antara bukit Safa dan Marwah pada 3 putaran pertama, sedangkan di 4 putaran terakhir berjalan biasa. Setelah Tawaf, jemaah Pria dapat berjalan menuju Maqam Ibrahim sambil membaca surah Al Baqarah ayat 125 yang berbunyi :

وَإِذْ جَعَلْنَا ٱلْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْنًا وَٱتَّخِذُوا۟ مِن مَّقَامِ إِبْرَٰهِۦمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَآ إِلَىٰٓ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِىَ لِلطَّآئِفِينَ وَٱلْعَٰكِفِينَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِ

“Arab latin: Wa iż ja’alnal-baita maṡābatal lin-nāsi wa amnā, wattakhiżụ mim maqāmi ibrāhīma muṣallā, wa ‘ahidnā ilā ibrāhīma wa ismā’īla an ṭahhirā baitiya liṭ-ṭā`ifīna wal-‘ākifīna war-rukka’is-sujụd”

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud,”

  1. Beristirahat dan Minum Air Zam-zam

Usai Tawaf, tata cara umroh pria selanjutnya adalah bersitirahat dan minum air zam-zam. Saat meminum air zam-zam, dianjurkan untuk membaca doa minum air zam-zam yang berbunyi :

اللهم اني اسالك علما نافعا، و رزقا واسعا و شفاء من كل داء و سقم برحمتك يا ارحم الراحمين.

“Allahumma inni asaluka ilman nafian wa rizqon waasian wa syifaan min kuli daain wa saqomin bi rohmatika yaa arhamar roohimiin.”

Artinya : “Allah aku mohon padamu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas dan kesembuhan dari segala penyakit”

  1. Sa’i

Sa’i bisa Anda lakukan dengan berjalan kaki atau berlari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Ini merupakan tata cara umroh pria yang keenam. Di atas Bukit Safa, jamaah pria dapat menghadap Ka’bah dan membaca doa berikut ini:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ

Artinya : “Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian untuk-Nya. Dia yang menghidupkan dan yang mematikan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata. Dialah yang telah melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan mengalahkan tentara sekutu dengan sendirian,”

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jamaah pria saat melakukan Sa’i, di antaranya :

  • Niatkan Sa’i untuk mendekatkan diri kepada Allah
  • Pria sebaiknya berlari sedikit lebih cepat
  • Pria tidak harus menutup aurat saat melakukan Sa’i.
  • Pria sebaiknya menjaga kesopanan dan tidak mengganggu wanita saat melakukan Sa’i.
  1. Tahallul

Selanjutnya, Anda akan melaksanakan Tahallul yakni mencukur atau menggunting rambut bagi jamaah umroh. Untuk pria sebaiknya mencukur sampai gundul, tapi jika tidak sampai gundul juga tidak apa-apa. Anda dapat menutupnya dengan doa setelah tahallul atau selesai menggunting rambut seperti di bawah ini :

اَلْحَمْدُ للهِ الَّدِى قَضَى عَنَا مَنَاسِكَنَا. اَللَّهُمَّ زِدْنَا اِيْمَانَا وَيَقِيْنَا وَعَوْنَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ

“Alhamdulillaahil ladzii qadhaa ‘anna manaasikana. Allaahumma zidnaa iimaanan wa yaqiinan wa’aunan waghfirlanaa wa liwaalidainaa wa lisaa iril muslimiina wal muslimaat”

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menyelesaikan manasik kami. Ya Allah, tambahkanlah kepada kami iman, keyakinan dan pertolongan. Dan ampunilah kami, kedua orang tua kami dan seluruh kaum muslimin dan muslimat.”

Baca Juga: Perlengkapan Umroh Yang Wajib Anda Siapkan, Jangan Sampai Tertinggal!

Pada tahapan inilah berakhir rangkaian tata cara umroh pria yang bisa Anda kerjakan.

Inilah rangkaian tata cara umroh pria yang harus Anda lakukan agar ibadah umrah Anda dapat sah. Semoga Umroh Anda Allah terima, dan semoga artikel ini membantu Anda memahami tata cara umroh pria.