Ewin | Indra | Rini | Hana |
Daftar Haji
Daftar Umrohdisini
Daftar Umroh terpercaya
Daftar ini Isi
Daftar itu Isi
Daftarsegera Umroh
Badal Haji
Daftar Haji
Badal Haji
Uchi | Ewin | Riny |
Daftar Umroh
Daftar Haji
Badal Haji
umroh arbain adalah

Apa Itu Umroh Arbain? Cek Perbedaannya dengan Umroh Biasa

 

Ibadah umroh memiliki banyak sekali keutamaan. Jamaah umroh bisa mengambil kesempatan untuk mendapatkan pahala yang berlimpah serta pengampunan dosa dari Allah SWT. Dalam ibadah umroh, terdapat pula umroh arbain yang bisa memberikan keberkahan yang begitu istimewa. Umroh arbain adalah salah satu bentuk ibadah yang banyak dipilih calon jemaah karena keberkahannya. Ingin tahu apa itu umroh arbain? Simak berikut ini!

Apa Itu Umroh Arbain?

Umroh arbain adalah istilah yang merujuk pada pelaksanaan ibadah sembari menunaikan amalan sunnah. yaitu shalat arbain sebanyak 40 waktu secara berturut-turut di Masjid Nabawi. Kata arbain sendiri dalam bahasa Arab berarti “empat puluh”. Sholat arbain sendiri bukan merupakan syarat sah dari ibadah umroh, meskipun demikian shalat arbain memiliki banyak sekali keutamaan yang sangat istimewa, dan bisa menjadi kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Waktu Pelaksanaan Umroh Arbain

Ibadah umroh arbain sendiri umumnya dilakukan pada hari-hari akhir bulan Ramadhan. Hal ini karena pada waktu menjelang idul fitri dianggap sebagai waktu yang baik untuk melakukan umroh karena berkaitan dengan keutamaan bulan Ramadhan.

Baca Juga: Tips Umroh Saat Ramadhan

Hukum Menunaikan Sholat Sunnah Arbain

Hukum dari melaksanakan sholat arbain sendiri adalah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, terutama bagi seseorang yang mendapatkan kesempatan untuk datang mengunjungi Masjid Nabawi. Banyak ulama juga menganjurkan untuk melaksanakan sholat arbain, karena keutamaannya yang sangat banyak.

Keutamaan Umroh Arbain

Umroh arbain memiliki beberapa keutamaan bagi umat muslim yang melaksanakannya, di antaranya :

  1. Terbebas dari Azab Allah SWT

Bagi seseorang yang melaksanakan sholat arbain, maka akan terbebas dari api neraka, diselamatkan dari azab Allah, serta bebas dari kemunafikan. Rasulullah SAW bersabda :

مَنْ صَلَّى فِيْ مَسْجِدِيْ أَرْبَعِيْنَ صَلَاةً لَا تَفُوْتُهُ صَلَاةٌ كُتِبَ لَهُ بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ وَ بَرَاءَةٌ مِنَ الْعَذَابِ وَ بَرِيْءٌ مِنَ النِّفَاقِ

 

Artinya : ‘Siapa yang sholat di Masjidku ini empat puluh sholat yang tidak tertinggal satu sholat pun (berturut-turut) maka ia akan bersih (terlepas) dari siksa neraka, lepas dari azab, dan bersih dari kemunafikan.'” (HR Ahmad).

  1. Mendapat Pahala yang Berlimpah

Dengan melaksanakan sholat arbain di Masjid Nabawi, maka Anda akan mendapatkan pahala yang berlimpah. Rasulullah SAW bersabda. yang artinya :

“Sholat di masjidku ini lebih baik dari seribu kali sholat di (masjid) lain kecuali Masjidil Haram.” (HR Bukhari).

  1. Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT

Dengan melaksanakan ibadah sholat arbain secara berjamaah di Masjid Nabawi yang penuh berkah, maka akan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

  1. Meneladani Rasulullah SAW

Dengan melaksanakan sholat di Masjid Nabawi, maka Anda telah mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW yang sering kali melaksanakan sholat di Masjid tersebut.

Apa Perbedaan Umroh Biasa dengan Umroh Arbain?

Umroh arbain adalah istilah yang sering kali digunakan biro umroh untuk menawarkan produk umroh mereka, yaitu ibadah umroh yang ditambahkan dengan melakukan amalan sholat arbain di Masjid Nabawi. Sering dikaitkannya dengan umroh, dikarenakan banyaknya biro umroh yang memberikan tawaran berupa “umroh arbain”. Tentunya umroh arbain memiliki perbedaan dengan umroh biasa, berikut perbedaannya

  1. Durasi

Pada umumnya, umroh biasa berdurasi 9-12 hari, sedangkan umroh arbain memakan waktu hingga 15-17 hari atau lebih.

  1. Fokus

Pada umroh biasa, fokus jamaah adalah untuk melaksanakan rangkaian ibadah umroh. Seperti tawaf, sa’i dan tahallul, sedangkan umroh arbain selain berfokus pada rangkaian ibadah umroh, juga berfokus pada ibadah sholat arbain yang dilaksanakan di Masjid Nabawi.

  1. Waktu saat Di Madinah

Pada umroh biasa, umumnya waktu saat berada di Madinah cukup singkat, yaitu hanya 3-4 hari. Namun, pada umroh arbain, waktu ketika berada di Madinah sekitar 8-9 hari, guna untuk menyelesaikan sholat arbain, yaitu sholat sunnah 40 waktu di Masjid Nabawi.

  1. Aktivitas Tambahan

Pada umroh biasa, kegiatan tambahan yang dilaksanakan berupa berziarah menuju tempat-tempat bersejarah di Kota Mekkah dan Madinah. Pada umroh arbain, terdapat kemungkinan terdapat kegiatan tambahan pada saat berada di Madinah dan sekitarnya, tergantung pada biro umroh tersebut.

Tips Melaksanakan Umroh Arbain

Supaya ibadah berjalan lancar, berikut adalah tips untuk melaksanakan umroh arbain :

  1. Pilih biro umroh yang terpercaya: Pilihlah biro umroh yang terpercaya, dan memiliki track record yang baik ketika melaksanakan umroh arbain
  2. Siapkan fisik dan mental: Pastinya dalam melaksanakan umroh arbain, Anda membutuhkan kondisi fisik dan mental yang prima. Pastikan kondisi fisik dan mental Anda sudah prima, dan siap dalam menghadapi ibadah yang cukup panjang
  3. Manfaatkan waktu di Madinah: Manfaatkan waktu sebaik-baiknya ketika berada di Madinah. Selesaikan ibadah sholat arbain, dan tambahkan dengan amalan-amalan lainnya. Serta manfaatkan waktu untuk berziarah ke tempat-tempat bersejarah dan memperdalam ilmu agama ketika di Madinah
  4. Bawa perlengkapan yang dibutuhkan: Siapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk menjalani rangkaian ibadah, seperti pakaian ihram, obat-obatan, perlengkapan sholat, dan sebagainya.

Demikian informasi mengenai ibadah umroh arbain. Selalu disarankan untuk memahami terlebih dahulu informasi terkait umroh arbain sebelum melakukan praktiknya supaya berjalan lancar dan sesuai syariah islam. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan dan ridha-Nya kepada kita semua, Aamiin.

Tunaikan Impian Perjalanan Ibadah Umroh Anda Bersama Hana Tours

banner homepage umroh di hanatours

Umroh adalah impian seluruh umat Muslim yang merindukan Baitullah. Untuk itu, Hana Tours berkomitmen mewujudkan harapan Anda pergi ke Tanah Suci dengan pilihan paket umroh yang beragam sesuai budget yang disiapkan.

Hana Tours adalah travel umroh resmi Ustad Ahmad Al-Habsyi yang telah berdiri >10 tahun dengan akreditasi A Kemenag RI,  yang telah melayani ribuan jemaah umroh tiap tahunnya. 

Apabila Anda ingin mewujudkan impian umroh ke Tanah Suci. Hana Tours menawarkan biaya paket umroh 2025 terjangkau mulai Rp 24 jutaan. Dengan fasilitas transportasi bus full AC selama perjalanan, makan 3x sehari, hotel bintang 3 – 5 dekat pelataran masjid, muthowif & tour leader profesional, city tour Mekkah & Madinah, dan Anda dijamin 100% berangkat.

Berikut paket umroh yang Hana Tours tawarkan:

  • Umroh reguler (milenial): Mulai Rp 24 jutaan
  • Umroh Ramadhan & Syawal: Mulai Rp 29 jutaan
  • Umroh plus wisata (Turki, Dubai): Mulai Rp 30 jutaan
  • Wisata halal (Aqso, Jordan, Mesir, Turki): Mulai Rp 18 jutaan
  • Serta badal haji: Rp 14 jutaan

*Dapatkan bonus lainnya seperti city tour Thaif, kereta cepat, dan nasi mandhi.

Ingin tahu lebih lanjut tentang informasi biaya & paket umroh Hana Tours? Kunjungi laman berikut:

https://hanahajiumroh.com/biaya-umroh/

perbedaan haji dan umroh

Komplit! 5 Perbedaan Haji dan Umroh: Definisi, Rukun, Hingga Hukumnya

 

Haji dan umroh merupakan dua ibadah istimewa dalam agama islam yang memiliki kesamaan namun juga punya perbedaan mendasar, salah satunya dari segi pengertian. Menurut bahasa, umroh adalah berziarah atau menziarahi Baitullah. Sementara, haji diartikan sebagai menyengaja datang ke Baitullah secara fisik dan rohani. Untuk mengetahui perbedaan haji dan umroh dari segi lainnya, Anda dapat simak di bawah ini!

Perbedaan Haji dan Umroh

Perbedaan antara ibadah haji dan umroh sebenarnya sangatlah signifikan, khususnya dari segi hukum. Berikut beberapa perbedaan antara haji dan umroh yang perlu Anda ketahui.

  1. Segi Hukum

Perbedaan pertama antara haji dan umroh bisa terlihat dari segi hukum. Sesuai dengan firman Allah dalam QS Ali Imran ayat 97, hukum berhaji adalah wajib bagi umat muslim yang mampu.

وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

Artinya: “Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam” (QS Ali ‘Imran: 97).

Rasulullah SAW pun bersabda :

أيُّهَا النَّاسُ، قَدْ فَرَضَ اللهُ عَلَيْكُم الحَجَّ فَحُجُّوا

Artinya: “Wahai manusia! Sungguh Allah telah mewajibkan haji atas kamu sekalian, maka kerjakanlah haji” (HR Muslim).

Apabila Haji dikatakan wajib, maka hukum ibadah Umroh sendiri masih menuai perbedaan pendapat. Beberapa pendapat tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Nawawi, yaitu :

اخْتَلَفَ الْعُلَمَاءُ فِي وُجُوْبِ الْعُمْرَةِ فَقِيْلَ وَاجِبَةٌ وَقِيْلَ مُسْتَحَبَّةٌ وَلِلشَّافِعِى قَوْلَانِ أَصَحَّهُمَا وُجُوْبُهَا وَأَجْمَعُوْا عَلَى أَنَّهُ لَا يَجِبُ الْحَجُّ وَلَا الْعُمْرَةُ فِي عُمْرِ الْاِنْسَانِ اِلَّا مَرَّةً

Artinya : “Ulama berbeda pendapat dalam wajibnya umroh. Satu pendapat mengatakan wajib, pendapat lain mengatakan sunnah, dan ulama kalangan mazhab Syafi’i terdapat dua pendapat, namun yang paling sahih ada wajib umroh. Dan telah sepakat bahwa sungguh haji dan umroh tidak wajib dalam umur manusia kecuali satu kali.” (Imam Nawawi, Syarhun Nawawi ‘alal Muslim)

Adapun pendapat lain dari riwayat At-Tirmidzi mengatakan bahwa umroh hukumnya tidak wajib. Riwayat tersebut berbunyi :

سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْعُمْرَةِ أَوَاجِبَةٌ هِيَ قَالَ لَا وَأَنْ تَعْتَمِرَ خَيْرٌ لَك

Artinya : “Nabi Muhammad saw pernah ditanya perihal umroh, apakah ia wajib? Rasulullah menjawab, ‘Tidak, namun jika engkau berumroh, itu lebih baik bagimu.’” (HR At-Tirmidzi)

1.1 Orang yang Diwajibkan Menunaikan Ibadah Haji dan Umroh, Siapa Saja?

Perintah bagi siapa saja orang yang wajib menunaikan umroh tertulis dalam Al-Quran surah Ali-Imran ayat 97. Adapun berikut potongan surat Ali-Imran ayat 97, yaitu :

وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ

Artinya : ““(Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.”

Syarat bagi orang yang diwajibkan haji juga disebutkan dalam Kitab Al-Fiqh ‘ala al-madzahib al-khamsah karya Muhammad Jawad Mughniyah, yakni orang yang baligh, berakal dan mampu dari segi fisik dan finansial. Hal ini sebagaimana syarat wajib haji yang disepakati oleh para ulama.

Sama seperti ibadah haji, siapa saja yang disepakati wajib menunaikan ibadah umroh memiliki beberapa syarat wajib, seperti orang yang baligh, berakal, merdeka, dan mampu menunaikan umroh. Apabila sedang sakit atau tidak mampu secara fisik, ibadah umroh yang seharusnya ia tunaikan bisa diwakilkan oleh orang lain.

  1. Segi Rukun

Baik haji maupun umroh sama-sama memiliki rukun atau serangkaian amalan yang wajib untuk dikerjakan. Bedanya, haji membutuhkan waktu yang lebih lama karena rangkaian rukun ibadahnya yang lebih panjang dibandingkan dengan ibadah umroh.

Rukun haji terdiri atas ihram, wukuf, tawaf ifadah, sai, tahallul, dan tertib. Sedangkan umroh hanya terdiri dari ihram, tawaf umroh, sai, dan tahallul.

  1. Segi Waktu Pelaksanaan

Terdapat perbedaan dari segi waktu pelaksanaan antara ibadah haji dan umroh. Untuk haji, hanya bisa Anda lakukan berdasarkan waktu yang telah ditetapkan, biasanya saat mulai bulai syawal hingga hari raya Idul Adha.

Sementara umroh, pelaksanaannya tidak terikat oleh waktu. Artinya, Anda bisa menunaikan ibadah ini kapan saja di sepanjang tahun.

  1. Segi Tempat Pelaksanaan

Jika merujuk pada tempat pelaksanaan, ibadah haji memiliki jangkauan tempat ibadah yang lebih luas daripada umroh. Pasalnya, ibadah haji meliputi beberapa tempat di luar Mekkah. Pelaksanaan haji mulai dari Miqat – Mekkah – Arafah – Muzdalifah – Mina.

Sedangkan untuk jamaah umroh tidak wajib melaksanakan wukuf di Arafah, dan hanya berfokus di Masjidil Haram dan sekitarnya di Mekah.

  1. Segi Anggaran

Besaran anggaran umroh umumnya lebih murah dibandingkan dengan haji. Kisaran anggaran umroh tahun 2024 umumnya berada di antara Rp. 24.000.000 hingga Rp. 33.000.000 per orangnya. Anggaran tersebut pun bisa berubah-ubah tergantung pada pilihan program dan biro umroh yang Anda gunakan.

Sementara bagi calon jamaah haji, pengeluaran haji tahun 2024 yang perlu dipersiapkan sekitar Rp. 56.000.000 per orangnya dengan daftar tunggu yang panjang.

Tips Mempersiapkan Anggaran Haji dan Umroh

Perlu waktu dan persiapan yang matang untuk bisa berangkat ke Tanah Suci, apalagi jumlah anggaran umroh serta haji yang terbilang cukup besar. Bagi Anda yang memiliki keinginan untuk segera menunaikan ibadah umroh maupun haji, berikut ada beberapa cara untuk mempersiapkan anggaran umroh dan haji dengan mudah.

  1. Tentukan budget

Langkah pertama dalam mempersiapkan anggaran haji dan umroh ialah menentukan budget yang perlu Anda alokasikan. Cari tahu dahulu kisaran anggaran untuk ibadah umroh juga haji di Indonesia.

  1. Rencanakan Keberangkatan dari Jauh-jauh Hari

Keberangkatan umroh serta haji akan lebih baik apabaila Anda rencanakan dari jauh-jauh hari. Selain bisa mendapatkan promo atau diskon menarik dari biro umroh, mendaftar lebih cepat menjadi cara agar terhindar dari antrian panjang pendaftaran haji di Indonesia.

  1. Sesuaikan dengan Kemampuan Finansial

Tidak perlu tergiur dengan program-program perjalanan ibadah yang tidak sesuai dengan ketersediaan dana Anda. Pilih program yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan, seperti fasilitas hotel, maskapai penerbangan, dan durasi perjalanan. Memaksakan diri untuk berangkat umroh atau haji dengan dana yang tidak sesuai hanya akan memberatkan Anda nantinya.

  1. Konsultasi dengan Perencana Keuangan

Untuk perencanaan persiapan anggaran umroh dan haji yang lebih efektif, Anda juga bisa mengkonsultasikannya dengan perencana keuangan terpercaya. Langkah ini akan membantu Anda menemukan strategi menabung yang sesuai.

Itulah penjelasan singkat mengenai apa perbedaan haji dan umroh dari segi definisi, rukun, hingga hukumnya. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan Anda seputar dua ibadah istimewa dalam islam ini. Dengan begitu, InsyaAllah Anda bisa mewujudkan impian untuk melaksanakan ibadah umroh atau haji ke Tanah Suci.

Baca Juga: Umroh Ramadhan

umroh backpacker hana tour

Umroh Backpacker Tanpa Agensi, Apakah Boleh? Begini Penjelasannya!

 

Seiring dengan perkembangan zaman, muncul sebuah konsep baru dalam pelaksanaan ibadah umroh yaitu umroh backpacker atau yang sering disebut umroh mandiri. Informasi yang semakin marak, ditambah berbagai keunggulan yang ditawarkan, membuat banyak pihak tertarik untuk berangkat umroh secara mandiri. Lalu, apa sebenarnya umroh backpacker tersebut? Apakah diperbolehkan atau tidak? Dan, adakah risikonya jika dijalankan? Berikut informasi selengkapnya!

Apa Itu Umroh Backpacker?

Istilah umroh backpacker digunakan untuk mendefinisikan perjalanan ke Tanah Suci secara independen tanpa menggunakan bantuan agensi umroh. Ini berarti bahwa seorang Muslim yang ingin menjalankan umroh backpacker harus melakukan semua aspek umroh harus mengurus semua aspek umroh sendiri, yang memungkinkan calon jamaah bisa memilih waktu keberangkatan, tiket pesawat hingga akomodasi sesuai dengan keinginan mereka.

Bagaimana Perbandingan Pengeluaran antara Umroh Backpacker dengan Umroh menggunakan Agensi?

Pertanyaan tentang apakah uang yang dikeluarkan untuk umroh backpacker lebih bersahabat dibandingkan dengan menggunakan agensi menjadi satu hal yang penting untuk menjadi pertimbangan. Untuk menjawabnya, berikut rincian yang bisa Anda keluarkan antara umroh backpacker dengan umroh reguler.

  1. Umroh Mandiri

Tiket Pesawat                              :  Rp 7.000.000 – Rp 11.000.000

Visa Umroh                                 :  Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000

Akomodasi Hotel                       :  Rp 3.000.000 – Rp 7.000.000 (tergantung hotel)

Makanan dan Transportasi     :  Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000

Total                                             :  Rp 17.000.000 – Rp 20.000.000

  1. Umroh Reguler

Umroh by Agensi                       : Rp 20.000.000 – Rp 25.000.000

Tambahan                                    : Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000

Total                                              : Rp. Rp.27.000.000 – Rp. 29.000.000

Faktor yang Memengaruhi Perbedaan Pengeluaran Umroh Backpacker dan Umroh Reguler

Terdapat faktor-faktor terkait perbedaan pengeluaran antara umroh mandiri dan umroh reguler menggunakan agensi umroh. Adapun beberapa faktor tersebut di antaranya :

  1. Layanan yang Diperoleh

Perbedaan layanan yang akan diperoleh antara jamaah umroh mandiri dengan umroh reguler memiliki dampak yang signifikan pada pengeluaran yang Anda berikan. Misalnya, jamaah umroh backpacker yang memenuhi segala aspek umroh sendiri berpotensi lebih hemat dibandingkan dengan jamaah umroh reguler yang dikenakan pengeluaran yang lebih tinggi karena sudah mencakup semua layanan.

Baca Juga: Umroh November 2024

  1. Pengeluaran Transportasi dan Akomodasi

Salah satu faktor paling signifikan yang memengaruhi perbedaan antara pengeluaran umroh mandiri dan umroh reguler adalah akomodasi serta transportasi. Sebab, ketika jamaah menggunakan jasa agensi umroh, biasanya mereka telah bekerja sama dengan hotel-hotel tertentu yang menawarkan pengeluaran khusus. Sedangkan untuk umroh backpacker, jamaah memiliki kebebasan untuk merencanakan kebutuhan akomodasi dan transportasi sesuai dengan anggaran, sehingga uang yang dikeluarkan bisa lebih sedikit.

  1. Pengurusan Visa

Jika merujuk pada pengurusan visa, umroh mandiri memiliki pengeluaran yang lebih hemat daripada umroh reguler menggunakan jasa agensi umroh. Pasalnya, umroh mandiri akan mengurus semua proses visa umroh sendiri yang memungkinkan mengurangi pengeluaran normal yang dikenakan oleh agensi umroh.

  1. Kebutuhan Tambahan

Adanya kebutuhan tambahan juga merupakan faktor penting yang menentukan pengeluaran antara umroh mandiri dan umroh reguler. Kalau menggunakan agensi, umumnya akan ada pengeluaran tambahan seperti bayaran tour leader, makanan, hingga transportasi. Dalam umroh mandiri, tiap pengeluaran ini bisa dikurangi atau dihilangkan sesuai kebutuhan.

Umroh Backpacker Dilarang oleh Pemerintah, Mengapa?

Walaupun Arab Saudi sudah memperbolehkan perjalanan umroh backpacker atau umroh mandiri, Pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Agama (Kemenag) belum menyetujui pelaksanaan ibadah dengan cara tersebut. Kekhawatiran akan terjadinya kesalahan dalam pengerjaan rangkaian ibadah umroh mandiri tanpa bimbingan dari tour leader menjadi salah satu alasan masih belum adanya izin dari pemerintah Indonesia. Selain itu, ada sejumlah alasan lain dari pelanggaran tersebut, di antaranya :

  • Alasan pertama dilarangnya umroh backpacker ialah bertentangan dengan undang-udang. Sebagaimana tertulis dalam UU No. 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PIHU), bahwa ibadah umroh harus dilakukan oleh Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah (PPIU) yang resmi dan terdaftar di Kementerian Agama.
  • Umroh backpacker umumnya dilakukan secara mandiri tanpa melalui PPIU, sehingga dianggap tidak sejalan dengan regulasi perjalanan umroh pada umumnya yang terikat pada aturan dalam pengamalannya.
  • Meminimalkan risiko sekaligus menjaga keselamatan jamaah umroh asal Indonesia menjadi alasan mengapa umroh backpacker dilarang. Sebab umroh backpacker atau mandiri sendiri mengharuskan jamaah umroh menjalankan segala aspek ibadah umroh sendiri, yang mana tidak ada jaminan keselamatan dari pihak manapun.
  • Ada kekhawatiran bahwasanya pelaksanaan umroh sendiri menyebabkan ketidakpuasan bagi jamaah Umroh yang melaksanakannya, sebab kurangnya pelayanan dan bimbingan.
  • Pemerintah memiliki kewajiban untuk melindungi jamaah umroh sekaligus memastikan bahwa dalam penyelenggarannya berjalan tertib. Apabila umroh dilaksanakan secara mandiri tanpa bimbingan, khawatir akan menimbulkan kekacauan di Tanah Suci.

Baca Juga: Umroh Desember 2024

Bukan Umroh Backpakcer, Ini Alternatif Menjalankan Ibadah Umroh dengan Hemat

Mengingat umroh backpacker memiliki beberapa risiko yang dapat berakibat fatal, Anda tetap bisa menunaikan ibadah umroh dengan hemat namun aman. Berikut beberapa alternatifnya :

  • Memanfaatkan Pilihan Umroh dengan Cara Hemat

Tersedia beberapa agensi umroh yang menawarkan pilihan perjalanan umroh dengan pengeluaran yang relatif terjangkau serta hemat.

  • Menabung dan Merencanakan Umroh dengan Matang

Menabung untuk perjalanan ibadah umroh adalah satu langkah penting yang memerlukan komitmen dan perencanaan yang matang. Dengan perencanaan yang sungguh-sungguh, Anda bisa mewujudkan keinginan berangkat ke Tanah Suci tanpa harus berisiko melanggar aturan. 

Demikian informasi seputar pelaksanaan umroh backpacker beserta penjelasan mengapa hal tersebut menuai larangan. Semoga informasi ini bisa mendukung seluruh umat Muslim untuk selalu senantiasa menjalankan ibadah Umroh dengan aman, nyaman dan sesuai aturan.

badal umroh

Badal Umroh: Ketentuan Syarat & Tata Cara Pelaksanaannya

 

Badal umroh merupakan salah satu ibadah yang niatnya sangat mulia. Ini adalah bentuk keringanan dari Allah bagi umat Muslim yang sakit dan telah meninggal dunia untuk dapat menunaikan umroh dengan cara diwakilkan. Adapun untuk orang yang mewakilkan, maka dia akan mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah. Bagi anda yang memiliki niat untuk membadalkan orang tua atau kerabat, perhatikan dahulu apa itu badal umroh beserta syarat dan tata cara pelaksanaannya dengan seksama.

Badal Umroh, Apa itu?

Badal umroh artinya menggantikan ibadah umroh untuk orang lain yang tidak dapat melakukannya. Dari segi bahasa, badal berarti mengganti, mengubah atau menukar. Biasanya ibadah ini dilakukan untuk orang yang sudah meninggal dunia, sakit permanen, atau sudah renta sehingga tidak bisa berangkat dan melaksanakan ibadah umroh sendiri.

Syarat Badal Umroh

Adapun syarat untuk melaksanakan ibadah ini terbagi menjadi dua yakni bagi yang melaksanakan dan yang diwakilkan. Berikut penjelasannya :

  1. Syarat Bagi yang Melaksanakan

  • Orang yang membadalkan umroh orang lain harus dalam keadaan mampu fisik dan finansial. Maksud dari mampu secara fisik adalah Anda sebagai Muhrim harus dalam kondisi kesehatan yang prima. Sementara mampu secara finansial maksudnya Anda memiliki finansial untuk keberangkatan sekaligus akomodasi selama beribadah di Tanah Suci.
  • Syarat selanjutnya adalah tidak boleh mengumrohkan dua orang atau lebih dalam satu pelaksanaan ibadah ke Tanah Suci.
  • Anda yang mewakilkan umroh orang lain harus memiliki niat yang tulus dan ikhlas.
  • Wanita boleh melakukan badal umroh untuk pria, begitu juga sebaliknya.
  • Syarat terakhir adalah sudah umroh terlebih dahulu. Maksudnya, apabila Anda ingin membadalkan umroh orang lain, maka Anda harus sudah umroh untuk diri Anda sendiri. Jika belum umroh, maka tidak sah mengumrohkan orang lain.
  1. Syarat Bagi yang Diwakilkan

  • Badal umroh bukan untuk mewakili orang yang tidak mampu secara harta, sebab umroh hukumnya sunah dan dianjurkan bagi yang mampu. Apabila Anda membadalkan orang karena alasan finansial, maka boleh jadi umroh tersebut tidaklah sah.
  • Orang yang meminta dibadalkan adalah orang yang sudah terkena wajib umroh. Artinya, orang tersebut sudah memenuhi syarat wajib umroh namun tidak mampu melaksanakan ibadahnya sendiri.
  • Ibadah ini dinilah sah jika mewakili orang yang tidak mampu mengerjakan umrohnya sendiri karena sakit-sakitan, sudah tidak kuat secara fisik serta orang yang telah meninggal dunia. Tidak sah apabila Anda menggantikan umroh untuk orang yang fisiknya masih mampu.

Tata Cara Badal Umroh

Setelah memahami syaratnya, terakhir akan dijelaskan tata cara badal umroh sesuai anjuran Rasulullah SAW. Berikut tata caranya yang perlu Anda perhatikan :

  1. Tahap Persiapan

Orang yang mewakilkan harus membayar semua pengeluaran yang terkait dengan pelaksanaannya, setelah sebelumnya telah ditunjuk secara tertulis menggunakan formulir badal umroh yang sah.

  1. Menyempurnakan Umroh untuk Diri Sendiri

Tata cara  selanjutnya adalah Anda wajib beribadah umroh dahulu untuk diri sendiri. Mulai dari ihram, thawaf, sa’i, serta tahallul atau memendekkan rambut. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwasanya Anda memahami dan mampu melaksanakan seluruh rukun umroh dengan benar.

  1. Keluar ke Tan’im atau Tempat Halal Lainnya

Setelah menyelesaikan umroh Anda sendiri, keluarlah ke wilayah Tan’im atau daerah lain di luar Mekkah yang masih termasuk tempat halal. Ini menandakan bahwa niat umroh untuk diri Anda sendiri telah selesai.

  1. Membaca Niat Badal Umroh

Sesampainya di Tan’im atau daerah lain di luar Mekkah, Anda harus kembali melakukan ihram atau meniatkan ibadah umroh ini untuk menggantikan orang lain dengan membaca niat badal umroh sebagai berikut :

نَوَيْتُ العُمْرَةَ عَنْ فُلَانٍ وَأَحْرَمْتُ بِهِ للهِ تَعَالَى

“Nawaytul ‘umrata ‘an fulān (sebut nama jamaah umrah yang dibadalkan) wa ahramtu bihī lillāi ta’ālā”

Artinya : “Aku menyengaja ibadah umrah untuk si fulan (sebut nama jamaah yang dibadalkan) dan aku ihram umrah karena Allah ta’ala.”

Selain itu, niat lainnya yang bisa Anda baca adalah:

نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهِ للهِ تَعَالَى عَنْ فُلَانٍ

“Nawaytul ‘umrata wa ahramtu bihī lillāi ta’ālā ‘an fulān (sebut nama jamaah umrah yang dibadalkan).”

Artinya, “Aku menyengaja ibadah umrah dan aku ihram umrah karena Allah ta’ala untuk si fulan (sebut nama jamaah yang dibadalkan).”

  1. Menyelesaikan Seluruh Rangkaian Badal Umroh

Tata cara selanjutnya adalah kembali melakukan seluruh rukun umroh dengan sempurna sesuai dengan aturan yang berlaku. Jadi setelah Anda membaca niat, mulailah kembali rangkaian umroh dari awal hingga memendekkan rambut atau tahallul.

Baca Juga: Cara Menjadi Umroh Mabrur : 5 Tips Jitu dan Doa-Doa Pilihan

  1. Mendoakan Orang yang Diwakilkan

Sepanjang pelaksanaannya, Anda bisa mendoakan orang yang Anda wakilkan agar ibadah umroh tersebut diterima oleh Allah.

  1. Melapor kepada Pihak yang Diwakilkan

Sekembalinya ke Tanah Air, Anda sebagai orang yang mewakilkan harus memberikan laporan pelaksanaan badal umroh kepada orang yang dibadalkan atau keluarga (jika orang yang dibadalkan sudah meninggal dunia).

Demikian penjelasan mengenai apa itu badal umroh beserta syarat dan tata cara pelaksanaannya sesuai syariat islam. Semoga informasi ini memberikan pencerahan dan membantu Anda menunaikan ibadah badal umroh yang sah dan penuh berkah.