5 Lokasi Miqat Umroh di Mekkah, Ada Tempat Rasulullah pernah Berteduh
Jika Anda sedang berencana berangkat umroh ke Tanah Suci, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan sebelum mengawali ibadah, salah satunya miqat umroh. Di sini, jemaah akan mengucapkan niat umroh sambil mengenaikan pakaian ihram yang ditentukan, sebagai tanda dimulainya rangkaian ibadah.
Pengertian miqat umroh sendiri mengacu pada tempat-tempat tertentu sebagai batas awal jemaah sebelum memasuki kota Mekkah untuk menunaikan rangkaian ibadah umroh. Melanjutkan kebijakan yang sudah ada sejak jaman Rasulullah, yang pada awalnya dilakukan untuk memastikan bahwa jemaah benar-benar melakukan syarat wajib dan rukun umroh sesuai syariat.
Untuk bisa mengambil miqat umroh dengan sempurna, calon jemaah sebaiknya menuju ke lokasi miqat umroh yang terkenal dengan keistimewaannya. Berikut ulasannya untuk Anda.
Hukum Miqat Umroh
Bagi setiap jemaah yang hendak menunaikan ibadah umroh, pelaksanaan miqat umroh merupakan suatu kewajiban yang berarti hukumnya wajib. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim juga disebutkan :
“Barang siapa yang hendak pergi haji atau umrah, maka hendaklah dia melakukan ihram di miqat yang telah ditentukan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa mengikuti miqat adalah kewajiban bagi setiap jamaah yang hendak melaksanakan ibadah di Tanah Suci, baik itu haji atau umroh.
Mengapa Miqat Penting dalam Ibadah Umroh?
Miqat dalam umroh menjadi satu bagian inti sebagai pembuka dari keseluruhan ibadah umroh itu sendiri. Rangkaian ini juga menjadi bagian dari syarat sahnya ibadah umroh yang jemaah lakukan. Karenanya, jika diibaratkan sebagai sebuah perjalanan, umroh juga membutuhkan rute dan tujuan yang jelas. Miqat adalah titik awal yang mengarahkan jemaah, melewatkan miqat maka umroh bisa tidak terarah dan sulit sampai tujuan.
Selain itu, miqat umroh juga memiliki beberapa keutamaan penting dalam ibadah umroh, di antaranya :
- Tanda dimualainya ibadah umroh buat jemaah secara resmi.
- Menunaikan miqat ihram buat jemaah berarti memenuhi syarat wajib ibadah umroh.
- Berhenti di miqat umroh menjadi pengingat buat setiap jemaah untuk menjaga kesucian diri selama perjalanan ibadah.
Mengenal 2 Jenis Miqat Umroh, Apa Perbedaannya?
Supaya bisa melaksanakan ibadah umroh sesuai dengan tuntunan syariat, simak penjelasan jenis-jenis miqat umroh dan perbedaannya.
-
Miqat Zamani
Ini adalah miqat yang mengatur batas waktu umroh serta haji, artinya menentukan kapan jemaah dapat menunaikan ibadah menurut syariat dalam setahun. Waktu yang harus dipatuhi oleh jemaah haji yakni pada bulan Zulhijah, hari-hari Arafah, Mina dan Muzdalifah. Berbeda dengan ibadah umroh yang tidak memiliki batasan waktu, yang mana jemaah umroh bisa dilakukan kapan saja selama setahun.
-
Miqat Makani
Selain miqat zamani yang mengatur waktu pelaksanaan, ada juga miqat makani yang merujuk pada batas tempat yang harus dilalui oleh jemaah umroh juga haji. Pada proses miqat ini, jemaah diharuskan berniat sambil mengenakan pakaian ihram sebagai simbol dimulainya rangkaian ibadah.
Baik miqat makani maupun miqat zamani sama-sama penting dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Hal yang membedakan keduanya ialah miqat makani mendasari dimana jemaah mulai berihram, sementara miqat zamani menentukan kapan waktu yang tepat untuk berangkat umroh dan haji ke Tanah Suci.
Titik Lokasi Miqat Umroh
Rangkaian miqat umroh dilakukan pada tempat-tempat tertentu. Tentunya, tempat tersebut tidak boleh dilakukan sembarang, sebab menjadi syarat keabsahan ibadah itu sendiri. Berikut titik lokasi miqat umroh yang perlu jemaah ketahui, di antaranya :
-
Zatu Irqin
Jemaah umroh yang datang dari wilayah utara umumnya memulai miqat di Zatu Irqin. Daerah berbukit dan berbatu khas Arab Saudi ini dianggap lebih terisolasi karena lokasinya yang lebih jauh jika dibandingkan dengan titik miqat umroh lainnya. Oleh karena itu titik ini kurang relevan untuk jemaah Indonesia sebab tempatnya tidak ada dalam rute yang dilewati.
-
Juhfah
Terletak sekitar 187 km dari arah barat laut Mekkah, Juhfah menjadi salah satu titik miqat umroh yang cukup strategis karena lokasinya yang dekat dengan jalur transportasi utama menuju Tanah Suci. Biasanya jemaah dari Mesir, Maroko, Sudan dan negara barat Arab Saudi lain mengambil miqat umroh di Juhfah untuk memulai ihram. Jemaah Indonesia juga diperbolehkan mengambil miqat di Juhfah, namun Anda harus mencapai Mekkah dengan mengambil rute dari arah barat.
-
Qarn al-Manazil
Selanjutnya ada Qarn al-Manazil, yakni titik miqat umroh untuk jemaah yang dari dari Riyadh, Najd, dan wilayah lainnya yang berada di sisi timur Mekkah. Nilai sejarah dan keberkahan dari tempat ini juga tidak main-main, sebab dulunya pernah digunakan oleh Rasulullah untuk mengambil miqat.
-
Dzulhulaifah atau Bir Ali
Mengunjungi Madinah sebelum menuju Mekkah banyak dilakukan oleh jemaah asal Indonesia. Sebelum melanjutkan perjalanan ke Mekkah, jemaah singgah terlebih dahulu di Dzul Hulaifah (Bir Ali) untuk memulai niat ihram di sini. Dikatakan tempat ini pernah menjadi lokasi berteduh Nabi Muhammad SAW, tepatnya di bawah sebuah pohon berjenis akasia. Karenanya bukan hanya sekedar titik miqat umroh, Dzul Hulaifah (Bir Ali) jadi salah satu tempat yang sangat dihormati dengan segala keistimewaannya.
-
Yalamlam
Titik miqat umroh yang terakhir yakni Yalamlam. Berada di daerah perbukitan sekitar 92 km sebelah tenggara kota Mekkah, jemaah yang datang dari arah selatan mengambil miqat umroh di sini. Tempat miqat ini juga biasa dilalui oleh jemaah yang berangkat dari Asia seperti Jepang, India, serta Indonesia.
Adakah Perbedaan Keutamaan Ibadahd ari Setiap Titik Miqat Umroh?
Keberagaman titik miqat umroh bukan menjadi cerminan dari adanya perbedaan keutamaan, hanya saja sebagai kemudahan dari Allah bagi umat-Nya dari setiap arah untuk menuju Tanah Suci. Ciri khas dari setiap miqat umroh hanya berkaitan dengan jejak sejarah yang melekang di lokasi masing-masing. Namun, keabsahan ibadah serta nilai keberkahan dari umroh tidak akan berkurang, entah dari mana titik awal miqat dipilih oleh jemaah.
Hal yang Harus Diperhatikan saat Melakukan Miqat
Secara umum ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mengambil miqat umroh, di antaranya :
- Saat memasuki miqat, niatkan dalam hati untuk berihram. Niat ini merupakan rukun wajib ibadah umrah.
- Kenakan pakaian ihram yang sesuai. Untuk laki-laki, pakaian ihram terdiri dari dua kain putih tanpa jahitan yang menutupi seluruh tubuh kecuali bagian antara pusar dan lutut. Untuk perempuan, pakaian ihram haruslah longgar dan menutupi seluruh tubuh.
- Setelah berpakaian ihram, dianjurkan untuk melaksanakan sholat sunnah dua rakaat.
- Ucapkan kalimat talbiyah (labbayka Allahumma labbayk, labbayka laa syarika laka labbayk, innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, laa syarika lak) secara terus-menerus hingga sampai di Mekkah, seusai melaksanakan sholat sunnah.
- Patuhi larangan-larangan ihram seperti, mencukur rambut, memakai wewangian, membunuh binatang serta melakukan tindakan tak terpuji.
Pentingnya Memahami Lokasi Miqat Umroh buat Calon Jemaah
Bagi setiap calon jemaah umroh, memahami lokasi miqat adalah hal yang sangat penting untuk memastikan ibadah mereka sah dan sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Miqat adalah batas tempat yang telah ditetapkan di luar kota Mekkah, yang mengharuskan jemaah untuk mengenakan pakaian ihram dan berniat untuk memulai ibadah sebelum memasuki Mekkah.