Persiapan menghadapi menstruasi saat melaksanakan umroh sangat penting, terutama bagi wanita, karena haid atau menstruasi dapat memengaruhi pelaksanaan rukun umroh dengan sempurna. Umumnya, jemaah perempuan mengonsumsi obat hormonal atau obat penunda haid guna menghambat siklus menstruasi.
Karena jika terjadi, menstruasi ditakutkan bisa mengganggu aktivitas atau ibadah yang sedang dijalani. Dengan mengonsumsi obat penunda haid yang tepat, maka Sobat Hana yang wanita bisa menunda datang bulan dimana menjadi salah satu bagian penting dari persiapan ibadah umroh.
Daftar Isi
ToggleJenis Obat Penunda Haid yang Sering Digunakan Saat Umroh
1. Pil KB Kombinasi
Pil KB kombinasi adalah obat yang mengandung hormon progesteron dan estrogen. Jenis pil KB ini umum diresepkan oleh dokter guna menunda haid untuk jemaah wanita saat umroh. Dengan mengonsumsi obat ini, proses ovulasi yang menjadi salah satu penyebab haid bisa terhambat dan tertunda.
Pil KB kombinasi biasanya diresepkan sebanyak 28 pil yang terdiri dari 21 pil aktif serta 7 pil plasebo atau pil yang tidak mengandung hormon. Untuk menunda haid, pil plasebo tidak perlu Sobat konsumsi, bisa langsung melanjutkan pil aktif.
Beberapa rekomendasi pil KB kombinasi yang bagus dan bisa menjadi pilihan Sobat, di antaranya:
- Diane-35
- Yaz
- Microgynon
2. Obat Norethisterone
Calon jemaah umroh wanita juga bisa mencoba obat norethisterone agar tidak haid selama beribadah. Jenis pil ini ideal untuk wanita yang belum pernah menggunakan alat kontrasepsi sebelumnya. Obat nerothisterone bekerja dengan cara memengaruhi siklus menstruasi bulanan juga menahan pelepasan pada lapisan rahim, sehingga haid pun tidak terjadi.
Biasanya jemaah wanita diminta mengonsumsi norethisterone 3 kali sehari dengan bantuan air putih, terhitung 3 hari sebelum tanggal perkiraan menstruasi setiap bulannya. Agar dapat bekerja dengan efektif, penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan dokter agar tidak salah konsumsi.
Keamanan Pil KB Kombinasi & Norethisterone untuk Menunda Haid saat Datang Bulan
Penggunaan obat hormonal seperti pil KB kombinasi serta nerothisterone tentunya sudah tidak asing lagi buat jemaah umroh wanita. Cara kerjanya yang efektif dalam menahan haid sangat membantu menjaga kelancaran proses umroh, sehingga tidak perlu khawatir mengganggu rangkaian ibadah.
Namun yang menjadi pertanyaan, apakah keduanya aman untuk dikonsumsi?
Secara umum, kedua obat ini aman digunakan untuk mencegah menstruasi ketika haid dalam catatan sudah sesuai petunjuk dokter. Tentunya sebelum mendapatkan obat, petugas kesehatan akan mengevaluasi riwayat medis Sobat, dan memberikan cara penggunaan obat yang sesuai dengan kondisi kesehatan. Proses ini sebaiknya juga menjadi bagian dari persiapan kesehatan selama ibadah umroh agar perjalanan ibadah Sobat tetap lancar dan terhindar dari gangguan kesehatan.
Adapun kapan dimulainya kedua obat ini dikonsumsi sampai selesai penggunaannya, haruslah sesuai petunjuk dokter. Apabila ada yang membuat Sobat tidak nyaman, segeralah sampaikan ke dokter agar diberikan solusi yang lebih baik.
Cara Aman Konsumsi Obat Penunda Haid untuk Umroh
Penting untuk memahami cara minum obat yang aman agar kandungannya dapat bekerja dengan maksimal. Adapun panduan cara konsumsi obat penunda haid saat umroh yang baik dan benar, di antaranya:
-
Berkonsultasi dengan Dokter
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu sebelum mengonsumsi pil KB kombinasi maupun obat norethisterone. Berikan informasi yang lengkap seputar riwayat medis Sobat, misalnya gangguan medis yang sedang dialami. Hal ini membantu dokter meresepkan obat yang aman dan sesuai kebutuhan Sobat.
-
Konsumsi Sesuai Dosis yang Direkomendasikan
Obat yang diberikan kepada calon jemaah tentunya diikuti oleh beberapa jenis aturan pakai hingga dosis yang direkomendasikan. Minumlah obat pada waktu yang sama setiap harinya, tentunya dengan dosis yang sesuai. Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan guna menghindari kesalahan.
-
Teliti Makanan atau Minuman yang Boleh Dikonsumsi Berbarengan
Interaksi obat-obatan ketika diminum bersamaan dengan makanan atau minuman tertentu bisa menimbulkan efek tersendiri. Tidak semua jenis makanan dan minuman cocok dikonsumsi berbarengan dengan obat penunda haid. Maka, perhatikan lagi minuman atau makanan apa yang perlu Sobat hindari.
-
Perhatikan Petunjuk Penyimpanan
Obat merupakan zat yang mudah rusak apabila disimpan pada tempat yang tidak tepat. Ikuti petunjuk penyimpanan obat untuk menunda haid yang aman, misalnya di tempat yang sejuk, tidak memindahkan dari wadah aslinya, serta simpan dari jangkauan anak-anak.
-
Kenali Efek Samping Obat
Beberapa efek samping mengonsumsi obat penahan haid saat umroh mungkin dapat terjadi, meskipun jarang. Akan tetapi, penting buat Sobat untuk mengamati apabila terjadi perubahan selama mengonsumsi kedua obat tersebut.
Jika ada efek samping yang mengganggu, segera hubungi dokter. Hal ini serupa dengan perhatian terhadap vaksin polio saat umroh yang juga memiliki prosedur dan efek tertentu yang perlu dipahami sebelum keberangkatan.
Alternatif Lain, Menggunakan Cara Alami untuk Menunda Haid Saat Umroh
Apabila tidak ingin menggunakan obat medis, ada beberapa cara menunda haid saat umroh secara alami yang bisa calon jemaah perempuan coba lakukan, di antaranya:
-
Konsumsi Olahan Kaya Vitamin C
Mengonsumsi olahan yang kaya akan vitamin C dipercaya membantu memengaruhi siklus menstruasi yang kemudian menahan haid terjadi. Adapun beberapa olahan yang direkomendasikan seperti buah jeruk, kiwi hingga paprika.
-
Makanan Tinggi Magnesium
Selain vitamin C, kandungan magnesium di kacang-kacangan serta sayuran hijau juga sering direkomendasikan. Dikatakan magnesium juga dapat membantu menstabilkan kadar hormon yang berperan dalam siklus menstruasi.
-
Menggunakan Ramuan Herbal
Beberapa ramuan herbal dapat dikonsumsi beberapa hari sebelum periode haid untuk menundanya. Beberapa ramuan yang umum digunakan seperti kunyit, jahe hingga daun pegagan.
Meski begitu, mencoba cara alami untuk menunda menstruasi juga memerlukan rekomendasi dokter terlebih dahulu, terutama jika Sobat memiliki kondisi kesehatan tertentu. Sebab, setiap zat dan kandungan yang masuk bisa memicu respons yang berbeda-beda di setiap orang.