Setiap umat Muslim yang menjejakkan kaki di tanah Suci Mekkah tentunya merasakan pengalaman spiritual yang tak tertandingi. Berhadapan langsung dengan Ka’bah di pusat Masjidil Haram menggetarkan hati setiap jemaah. Salah satu momen yang sangat dinanti ialah ketika berkesempatan menyentuh atau berdoa di Hajar Aswad. Hajar Aswad, atau secara bahasa Arab berarti “batu hitam” adalah sebuah batu yang sangat dimuliakan dalam Islam. Batu suci ini dipercaya berasal dari surga, yang diberikan langsung kepada Nabi Ibrahim AS melalui perantara malaikat Jibril.
Batu Hajar Aswad bukan sekedar penanda fisik, melainkan titik mulai yang menyimpan banyak kemuliaan dalam Islam. Karenanya, tak sedikit jemaah yang memanfaatkan momen untuk berdoa di Hajar Aswad guna meraih keberkahan dari Allah.
Namun, bagaimana sebenarnya tata cara berdoa di Hajar Aswad dan doa-doa apa saja yang dianjurkan? Berikut informasi lengkap mengenai berdoa di Hajar Aswad agar ibadah Sobat Hana semakin sempurna dan penuh berkah.
Daftar Isi
ToggleKeistimewaan Berdoa di Hajar Aswad, “Batu dari Surga” di Mekkah
Bisa menyentuh serta memanjatkan doa di Hajar Aswad adalah suatu sunnah Rasulullah yang didambakan setiap jemaah haji dan umroh. Beberapa keutamaan berdoa di Hajar Aswad, antara lain:
-
Kedekatan yang Mendalam dengan Allah SWT
Hajar Aswad dipercaya sebagai salah satu tempat yang sangat dekat dengan Allah SWT di muka bumi. Dengan memanjatkan doa di tempat ini, jemaah haji serta umroh dapat merasakan kedekatan yang intens dengan Allah SWT.
-
Mengikuti Sunnah Rasulullah
Dikatakan bahwasanya Nabi Muhammad sendiri mencium dan mengusap Hajar Aswad ketika pelaksanaan tawaf. Sayyidina Umar bin Khattab RA pernah berkata,
“Sungguh, aku tahu, kamu hanya batu. Tidak bisa memberi manfaat atau bahaya apa pun. Andai saja aku ini tak pernah sekalipun melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menciummu, aku pun enggan menciummu.”
Pernyataan ini menegaskan bahwa tindakan berdoa di Hajar Aswad dilakukan guna mengikuti suri teladan Rasulullah.
-
Meraih Keberkahan
Memanjatkan doa di Hajar Aswad dipercaya akan membawa keberkahan dalam hidup. Keberkahan ini bisa dalam bentuk rezeki, kesehatan, keturunan, atau kemudahan dalam urusan dunia dan akhirat. Sama halnya dengan doa hari Arafah yang menjadi salah satu doa mustajab saat wukuf di padang Arafah, berdoa di Hajar Aswad juga dipercaya memiliki keutamaan khusus untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon keberkahan serta ampunan-Nya.
-
Menghapus Dosa-dosa
Beberapa hadis menunjukkan bahwa memanjatkan doa di dekat Hajar Aswad sembari menyentuhnya niscaya dapat menghapus dosa-dosa yang pernah dilakukan. Salah satu yang paling terkenal adalah riwayat dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya mengusap Hajar Aswad dan Rukun Yamani bisa menghapus dosa.” (HR. Tirmidzi, dan At-Tirmidzi mengatakan hadis ini hasan).
-
Tempat Mustajab untuk Berdoa
Berdoa di dekat Hajar Aswad diyakini lebih mudah dikabulkan Allah. Hal ini karena tempat tersebut dipercaya sebagai salah satu tempat yang mustajab untuk berdoa.
-
Menjadi Saksi di Hari Kiamat
Hajar Aswad akan menjadi saksi ketika nanti di hari akhir. Rasulullah bersabda:
“Demi Allah, batu ini akan dibangkitkan di Hari Kiamat dengan memiliki dua mata untuk melihat dan lisan untuk berbicara, dia akan bersaksi atas orang yang mengusapnya dengan benar’” (Sunan Tirmidzi 884).
-
Sebagai “Tangan Allah” di Bumi
Salah satu keistimewaan lain yang paling menonjol ialah Hajar Aswad dipercaya sebagai “Tangan Kanan Allah di Bumi”. Dari perumpamaan tersebut dapat diartikan bahwa siapa saja yang berdoa atau mengusap Hajar Aswad seolah-olah sedang bersalaman dengan Allah yang maha pengasih.
Tata Cara Berdoa di Hajar Aswad Sesuai Sunnah
Agar ibadah Sobat di Tanah Suci menjadi lebih sempurna, ada beberapa tata cara berdoa di Hajar Aswad yang perlu Sobat perhatikan, di antaranya:
-
Berdiri Segaris Lurus dengan Hajar Aswad
Niatkan pelaksanaan tawaf semata-mata karena Allah. Berdirilah di garis lurus dengan Hajar Aswad, biasanya ditandai dengan penanda berupa lampu hijau di atas.
-
Bersunnah dengan Melakukan Istilam
Ada dua sunnah Nabi saat tiba di Hajar Aswad yakni menyentuh dan menciumnya dengan kedua tangan. Apabila sulit mendekat, gerakan tangan kanan seperti menunjuk ke arah Hajar Aswad sambil mengucapkan:
بِسْمِ اللهِ، وَاللهُ أَكْبَرُ
Latin: Bismillāhi, wallāhu akbar
Artinya: Dengan nama Allah, Allah Maha Besar
-
Panjatkan Doa-doa ketika Melewati Hajar Aswad
Setelah beristilam, jemaah bisa langsung memanjatkan doa-doa sembari melewati Hajar Aswad. Adapun salah satu bacaan yang dianjurkan antara Hajar Aswad dan Rukun Yamani adalah:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Latin: Rabbana atina fi d-dunya hasanah, wa fi al-akhirati hasanah, wa qina ‘adhab an-nar
Artinya: “Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka”
-
Memperhatikan Adab Dengan Baik
Saat berdoa di hadapan Hajar Aswad, pastikan untuk menjaga adab dengan baik. Jangan berdesak-desakan dan saling menghormati sesama jamaah. Pastikan Sobat telah menggunakan pakaian ihram yang sesuai syariat serta membaca doa-doa yang dianjurkan Rasulullah dengan khusyuk.
-
Bersyukur Kepada Allah SWT
Setelah Sobat berdoa, dianjurkan untuk mengucapkan hamdalah sebagai rasa syukur kepada Allah, dan bershalawat kepada Nabi Muhammad.
Bagaimana Jika Tidak Bisa Menyentuh Hajar Aswad?
Banyaknya keberkahan dan keistimewaan dari Hajar Aswad membuat semakin bertambahnya jumlah jemaah yang mencoba mendekati batu suci ini, terutama saat musim haji dan umroh. Muncul kekhawatiran akan tidak sempurnanya pahala dari ibadah yang dilakukan sebab ketidakmampuan menyentuh atau mencium Hajar Aswad sebab padatnya kerumunan.
Jangan khawatir, Islam sebagai agama yang penuh kemudahan memberikan banyak alternatif buat jemaah yang tidak memungkinkan untuk menyentuh Hajar Aswad. Cukup angkat tangan kanan mengarah ke Hajar Aswad seraya mengucapkan: “Bismillāhi, wallāhu akbar” (Dengan nama Allah, Allah Maha Besar). Setelah itu, disunnahkan untuk mencium tangan (jika aman dan memungkinkan) sebagai bentuk simbolis mengikuti sunnah Nabi.
Diriwayatkan bahwasanya Rasulullah sendiri melakukan hal ini ketika beliau tidak bisa menjangkau Hajar Aswad. Karenanya, tidak akan berkurangnya pahala atau terganggu sahnya ibadah ketika Hajar Aswad tak tersentuh. Yang terpenting dalam tawaf adalah memulainya dari garis sejajar Hajar Aswad dan melaksanakan setiap putaran dengan khusyuk serta niat yang tulus karena Allah.
Doa-doa Mustajab yang Dianjurkan di Hajar Aswad
Adapun doa-doa yang dianjurkan dan dipercaya mustajab di Hajar Aswad. Doa tersebut diantaranya:
-
Doa Ketika Mencium, dan Menyentuh Hajar Aswad
بِسْمِ اللهِ ، وَاللهُ أَكْبَر اللَّهُمَّ إِيمَاناً بِكَ ، وَتَصْدِيقًا بِكِتَابِكَ ، وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ ، وَاتِّبَاعاً لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عليه وسلم
Latin: Bismillâhi wa-Llâhu akbar allâhumma îmânan bika wa tashdîqan bikitâbika wa wafâ’an bi ‘ahdika wat tibâ‘an li sunnati nabiyyika muhammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallam.
Artinya: Dengan menyebut nama Allah, Allah maha besar. Ya Allah, seraya iman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, menepati janji kepada-Mu, serta mengikuti sunnah Nabi-Mu, Muhammad Saw.
-
Doa Memohon Keberkahan
اللَّهُمَّ أكْثِرْ مَالِي، وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أعْطَيْتَنِي وَأطِلْ حَيَاتِي عَلَى طَاعَتِكَ، وَأحْسِنْ عَمَلِي وَاغْفِرْ لِي
Latin: “Allahumma ak-tsir maalii wa waladii, wa baarik lii fiimaa a’thoitanii wa athil hayaatii ‘ala tho’atik wa ahsin ‘amalii wagh-fir lii.”
Artinya: Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku.
Adab dan Etika Saat Berdoa di Hajar Aswad
Umat Muslim dianjurkan menjaga adab dan etika saat memanjatkan doa atau melakukan istilam ke arah Hajar Aswad. Beberapa adab dan etika yang dimaksud sebagai berikut:
- Niatkan ibadah hanya karena Allah, bukan karena ingin dipuji atau difoto.
- Jangan memaksakan diri ketika kondisi sangat padat. Menyakiti jemaah lain seperti menyikut atau mendorong bukanlah perilaku yang dibenarkan dalam Islam.
- Hindari mengeraskan suara saat memanjatkan doa. Sebaiknya dilakukan dengan penuh kerendahan hati dan tidak berlebihan.
- Berpakaian sopan sesuai syariat dan jagalah selalu kebersihan di tempat-tempat suci.